Berita

Hidayat Nur Wahid

Pimpinan MPR Pertanyakan Rencana Impor Rektor

KAMIS, 30 JUNI 2016 | 07:59 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid mengajak semua pihak untuk merenungkan wajah pendidikan Indonesia. Berbagai isu perlu ditanggapi dan dibahas. Diantaranya soal adanya rencana impor rektor dari luar negeri.

Demikian disampaikan politisi senior PKS itu di hadapan Pengurus Himpunan Mahasiswa Pascasarjana Indonesia, di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (29/6).

Hidayat mempertanyakan rencana itu. Dirinya heran di Indonesia banyak akademisi yang bagus mengapa ada kemungkinan memakai rektor dari luar negeri. "Gimana itu rencana mengimpor rektor," ujarnya dengan keheranan.


Hal lain yang juga perlu direnungkan adalah rangking perguruan tinggi di Indonesia dalam tingkat Asia maupun dunia yang belum menggembirakan. Disebut rangking perguruan tinggi Indonesia selama ini tidak masuk dalam rangking yang membanggakan baik di tingkat Asia apalagi dunia.

Hidayat menyampaikan bahwa Indonesia adalah bukan negara muda lagi. Diungkapkan juga kepada mereka, para pendiri bangsa dulu adalah orang-orang yang hebat. Mereka adalah orang-orang yang menguasai ilmu pada bidangnya. Tak hanya itu, mereka juga menguasai banyak bahasa. Itu terjadi sebelum era merdeka,” ujarnya

Para pendiri bangsa bisa demikian, dikatakan Hidayat karena mereka dulu sekolah dalam kondisi yang normal. "Sekarang pendidikan kita malah tak normal," paparnya.

Hal demikian mengakibatkan dari sisi tenaga kerja di mana bangsa ini menjadi tidak terhormat. Diungkapkan banyak orang Indonesia yang menjadi tenaga kerja di negara lain dengan status yang tidak membanggakan, seperti menjadi pembantu rumah tangga.

Dikatakan, dulu mahasiswa Indonesia yang kuliah di Timur Tengah sangat membanggakan namun setelah disana banyak orang Indonesia yang menjadi pembantu rumah tangga, status mahasiswa Indonesia menjadi menurun. "Ini tugas mahasiswa pascasarjana untuk mengembalikan kehormatan bangsa," ucapnya.

Dalam kesempatan itu, Hidayat juga mengakui bahwa bangsa ini kadang belum bisa menerima ilmu-ilmu yang ditekuni oleh para mahasiswa. Diakui orang-orang lulusan perguruan tinggi dari luar negeri, seperti anak didik Presiden B.J. Habibie, tidak bisa mengaplikasikan ilmunya di Indonesia. Hal yang demikian membuat lulusan luar negeri itu kalau tidak bekerja di luar negeri atau tetap di Indonesia namun kerjanya tidak maksimal.

"Karena disini masih banyak keterbatasan membuat mereka tidak bisa mengaplikasikan ilmunya," paparnya.

Untuk itu Hidayat mengharap organisasi para mahasiswa pascasarjana itu berbuat tidak tanggung-tanggung. Ditegaskan jangan sampai mereka menggunakan organisasi hanya untuk kangen-kangenan. "Harus dijadikan tempat yang penuh idealisme," tegasnya.

Dalam kesempatan itu, Hidayat siap berkerja sama dengan mereka untuk melakukan Sosialisasi Empat Pilar MPR. Dikatakan sosialisasi sangat penting. "Carut marut bangsa ini bisa terjadi karena masyarakat tak memahami nilai-nilai Empat Pilar," ujarnya. [rus]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya