Berita

net

Nusantara

Menteri Hanif: Jangan Anggap Remeh Masalah Ketenagakerjaan

RABU, 29 JUNI 2016 | 22:49 WIB | LAPORAN: DEDE ZAKI MUBAROK

Ketimpangan sosial menjadi masalah serius bangsa Indonesia dewasa ini. Dan faktor ketenagakerjaan menjadi salah satu dari empat penyebab utama yang menyumbang sekitar 30 persen bagi ketimpangan yang ada.
Karenanya, Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri meminta agar pemerintah baik pusat maupun daerah tidak menganggap remeh masalah ketenagakerjaan.

"Selama ini masalah ketenagakerjaan sering dianggap sebagai masalah pinggirin. Padahal masalah ketimpangan disumbang begitu besar oleh faktor ketenagakerjaan. Jadi, tolong jangan lagi anggap remeh masalah ketenagakerjaan," katanya di depan ribuan warga Pekalongan dalam acara boyongan bupati terpilih H. Asif Qolbihi di Pendopo Kabupaten Pekalongan, Rabu (29/6).

Menurut Hanif, ketimpangan dalam bidang ketenagakerjaan itu meliputi ketimpangan pekerja di desa dengan kota, pekerja informal dengan formal, pekerja terampil dan tidak terampil, ketimpangan upah, serta ketimpangan akses calon pekerja terhadap informasi pasar kerja.

Menurut Hanif, ketimpangan dalam bidang ketenagakerjaan itu meliputi ketimpangan pekerja di desa dengan kota, pekerja informal dengan formal, pekerja terampil dan tidak terampil, ketimpangan upah, serta ketimpangan akses calon pekerja terhadap informasi pasar kerja.

Ketimpangan juga tampak dari profil angkatan kerja nasional yang masih didominasi lulusan SD dan SMP.  Selaras dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang meminta agar pembangunan sumber daya manusia digenjot maka pelatihan kerja atau vocational training menjadi terobosan bagi percepatan peningkatan kualitas tenaga kerja menghadapi era persaingan.

"Saya khawatir jika pembangunan SDM tidak menunjukkan keberpihakan kepada mayoritas angkatan kerja yang hanya lulusan SD-SMP itu. Maka bonus demografi yang sedang dinikmati Indonesia akan menjadi bencana dan bukan menjadi berkah," jelas Hanif.

Dalam kesempatan itu, dia berpesan kepada bupati terpilih untuk membuat terobosan guna memperkecil ketimpangan sosial yang ada, termasuk terobosan di bidang ketenagakerjaan melalui penguatan akses dan mutu pelatihan kerja.

"Pak Asif sebagai bupati baru ayo saya dukung buat terobosan pembangunan di bidang ketenagakerjaan agar ketimpangan menurun. Tentu cara berpikir dan cara kerjanya tidak bisa lagi bisa business as usual, biasa-biasa saja. Saya dukung Pak Asif untuk jadi B3 alias Bupati Bukan Biasa," ungkapnya disambut tepuk tangan warga.

Acara boyongan bupati terpilih sendiri dihadiri pasangan bupati dan wakil bupati terpilih Pekalongan H. Asif Qolbihi dan Hj. Arini Antono, bupati periode 2011-2016 H. Ahmad Antono, anggota FPKB DPR dan DPRD Jawa Tengah H Bisri Romli dan Abdul Hamid, jajaran DPRD dan SKPD Kabupaten Pekalongan serta tokoh-tokoh masyarakat Pekalongan. [wah] 

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya