Berita

ilustrasi/net

Politik

Pengesahan UU Tax Amnesty Langsung Dibalas Judicial Review

SELASA, 28 JUNI 2016 | 16:52 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Baru saja disahkan DPR RI, UU Pengampunan Pajak (Tax Amnesty) langsung terancam Judicial Review (pengujian di Mahkamah Konstitusi). Tidak cuma itu, alokasi Rp 165 triliun dalam APBN-P 2016 pun mendapat penolakan.

Menurut Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra), pengesahan UU Tax Amnesty menandakan Indonesia telah tunduk pada pemodal dan konglomerat pengemplang pajak.  

Fitra heran karena tanpa sosialisasi, infrastruktur pemungutan, lalu seketika UU Tax Amnesty langsung menjadi dasar hukum atas asumsi target pendapatan Rp 165 triliun dalam APBN-P.


"Karpet merah ini terjadi karena faktor kekuatan modal yang mengkooptasi instrumen politik demi membuat kebijakan pro pengemplang pajak," kata Sekjen Fitra, Yenny Sucipto, dalam keterangan persnya (Selasa, 28/6).

Target Rp 165 triliun pun tidak transparan. Disengaja seolah-olah ini akan dapat menyelamatkan APBN. Padahal, jika obral tarif pengampunan hanya 2-3 persen maka hanya akan dapat pemasukan Rp 59 triliun.

Ditambah dengan belum adanya lembaga pemungutan di bawah Presiden yang tidak mungkin dibentuk secara singkat, maka Fitra menyatakan target oleh Kemenkeu itu tidak realistis.

"Fitra menolak dan akan segera melakukan Judicial Review terhadap UU Tax Amnesty setelah disahkan dan Alokasi Rp 165 triliun dalam APBN-P 2016," tegas Yenny. [ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya