Berita

arief poyuono/net

Bisnis

Jokowi Jujur Saja, Indonesia Menuju Krisis Ekonomi

JUMAT, 24 JUNI 2016 | 19:49 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

Krisis ekonomi sudah di depan mata. Sinyal itu semakin jelas menyusul institusi yang tergabung dalam Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), diragukan dapat mengatasi persoalan.

Wakil Ketua Umum DPP Gerindra, Arief Poyuono menjelaskan, sinyal menuju krisis tersebut juga ditandai oleh pernyataan Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu, Suahasil Nazara. Dia menyebutkan bahwa Presiden Jokowi bisa terlibat di dalam menentukan keputusan kondisi krisis ekonomi tanpa menunggu rekomendasi KSSK.

"Artinya, tidak hanya berpatokan pada empat otoritas di bawah KSSK. Presiden Joko Widodo dapat menyatakan dan mengambil kebijakan bahwa ekonomi Indonesia sudah pada tahapan krisis akibat mis government management dalam mengelola anggaran pendapatan dan pengeluaran negara," jelas dia dalam keterangan tertulis yang dikirimkan ke redaksi, Jumat (24/6).


Empat otoritas yang berdiri di bawah KSSK itu yakni, OJK, BI, Menkeu dan LPS. Menurut Arief, keempat lembaga tersebut seharusnya jujur bahwa ekonomi Indonesia masuk krisis. Siyal lainnya, defisit APBN yang akhirnya harus memotong jumlah anggaran di APBN-P tahun 2016.

"Diantaranya menghilangkan subsidi tarif dasar listrik bagi pelanggan 900 Watt, melakukan obral SUN dan obligasi dengan bunga yang tinggi, terjadinya deflasi yang disebabkan oleh daya beli masyarakat yang menurun dan bukan oleh kinerja Ekonomi makro yang efisien, serta tingginya NPL perbankan Indonesia yang sudah di atas 5 persen," urai Arief.

Dia menjelaskan, masalah NPL perbankan Indonesia sudah banyak diberikan konsekuensinya oleh OJK dengan melanggar aturan PBI, dimana banyaknya kredit macet.

"Krisis ekonomi disebabkan juga oleh kinerja eksport yang menurun dibandingkan import. Jatuhnya harga-harga komoditas eskport Indonesia seperti komoditas pertambangan dan pertanian, serta tetap bertenggernya dolar AS selama setahun di kisaran angka Rp 13 ribu juga menjadi sinyal krisis ekonomi,”

Sinyal berikutnya, lanjut Arief, pernyataan Menteri Perdagangan Thomas lembong yang sedang menunggu kejujuran Presiden Joko Widodo bahwa Indonesia menuju krisis ekonomi. Serta kesiapan Kapolda Metro Jaya jika terjadi kerusuhan akibat krisis ekonomi di Indonesia .

"Mati-matian obral obligasi negara selama bulan Juni untuk bisa membayar gaji dan THR pegawai pemerintah, polisi dan TNI. Karena itu sebaiknya Joko Widodo jujur saja dan segera lakukan kebijakan kebijakan ekonomi maupun politik untuk bisa mengatasi ancaman krisis ekonomi Indonesia," tandas anak buah Prabowo Subianto ini. [sam]


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya