Berita

saiful jamil/net

Hukum

KPK Dalami Hubungan Pegawai MA Dengan Pengacara Bang Ipul

JUMAT, 24 JUNI 2016 | 15:56 WIB | LAPORAN:

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali memanggil pegawai di lingkungan Mahkamah Agung (MA).

Setelah Sekretaris MA Nurhadi bolak-balik diperiksa penyidik KPK untuk dimintai keterangan terkait kasus dugaan suap penanganan Peninjauan Kembali di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, kali ini KPK memanggil CPNS staf Direktorat Peradilan Umum MA, Ryan Seftriadi.

Ryan dipanggil untuk diperiksa terkait kasus dugaan suap perkara pedangdut Saipul Jamil di Pengadilan Negeri Jakarta Utara (PN Jakut).


Pelaksana harian Kabiro Humas KPK, Yuyuk Andriati menjelaskan Ryan diperiksa sebagai saksi tersangka Berthanatalia R. Kariman. Berthanatalia merupakan salah satu pengacara pedangdut Saipul Jamil yang diciduk KPK lantaran menyuap Panitera PN Jakut, Rohadi.

Ryan diduga pernah berkomunikasi dengan Berthanatalia terkait kasus tindakan asusila yang dilakukan Saipul Jamil.

"Yang bersangkutan akan dimintai keterangan mengenai hubungannya dengan BN (Berthanatalia)," ujar Yuyuk di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Jumat (24/6).

Ryan diketahui sempat dipanggil KPK pada 21 Juni lalu. Menurut Yuyuk, penyidik KPK hari ini akan mendalami lebih jauh hubungan Ryan dengan Bertha.

"Komunikasi apa yang pernah dilakukan dengan BN yang terkait dengan perkara kasus SJ," jelas Yuyuk.

Diketahui, KPK menangkap kakak Saipul Jamil, Samsul Hidayatullah, dua pengacara Saipul, Berthanatalia dan Kasman Sangaji, serta Panitera PN Jakut Rohadi. Keempat terjerat dalam operasi tangkap tangan Rabu 15 Juni lalu.

Mereka dicokok lantaran telah bertransaksi suap untuk mengurangi hukuman buat Saipul. Saat penangkapan, KPK menyita Rp 250 juta yang diduga berasal dari Saipul. Sementara, uang yang dijanjikan dalam suap ini sebesar Rp 500 juta.

Di sisi lain, Selasa 14 kemarin, Saipul baru saja dijatuhi vonis tiga tahun penjara oleh PN Jakut dalam perkara pencabulan. Vonis itu jauh lebih ringan dari tuntutan jaksa yakni tujuh tahun penjara dan denda Rp 100 juta.

Rohadi pun dijadikan tersangka penerima suap. Dia disangka melanggar Pasal 12 huruf a atau b atau Pasal 11 UU 31/1999 tentang Tipikor sebagai diubah UU 20/2001 juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.

Sementara, Berthanatalia, Kasman, dan Samsul yang jadi tersangka pemberi suap kena pasal berbeda. Ketiganya dijerat Pasal 5 ayat 1 huruf a atau b atau Pasal 13 UU Tipikor juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.[wid]


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya