Berita

Hukum

Jangan Dirusak Upaya Jokowi Dongkrak Investasi Asing Di Indonesia

RABU, 22 JUNI 2016 | 11:25 WIB | LAPORAN:

Membangun iklim atau kemudahan berinvestasi adalah kerja tim, termasuk Polri di dalamnya.

Namun kalau ada yang tidak mendukung, maka iklim berinvestasi di Indonesia terganggu dan sulit naik atau  investasi anjlok.

"Setiap kali Presiden Jokowi ke luar negeri, selalu bertemu investor asing, tujuannya agar  modal masuk dan iklim berinvestasi kita naik," kata Staf Khusus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Gideon Ketaren di Jakarta Rabu (22/6).


Ini diutarakannnya menyikapi pengalaman pahit Cedrus Investments Ltd, sebagai kreditur yang diadukan nasabah (debitur) Harun Abidin ke Bareskrim Mabes Polri, November 2015. Tanpa pernah memanggil Cedrus, polisi membekukan agunan.

Menurut dia, sungguh disayangkan jika masih ada yang secara sengaja dan sadar melemahkan atau memperburuk iklim berinvestasi di Indonesia, padahal Presiden Jokowi sudah berusaha keras menata birokrasi agar sesuai dengan harapan investor.

Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah, kata Gideon, adalah pemangkasan waktu pengurusan izin investasi di BKPM.

"Tentunya upaya ini dimaksudkan meningkatkan kemudahan investasi. Sayang  kalau ada hal buruk selalu menyebar dengan cepat, hal baik belum tentu menyebar," katanya.

Dia mengatakan peringkat kemudahan berinvestasi di Indonesia yang kini masih di peringkat 109, dan merupakan rangking terendah di ASEAN (di luar Myanmar), tahun 2017 mendatang diharapkan menjadi 40.

"Tetapi sokongan dari sisi penegakan hukum (law enforcement) sangat dominan, sehingga perlakuan Polri sangat mempengaruhi peringkat berinvestasi. Jangankan perlakuan terhadap investor asing, kepada warga sendiri pun berpengaruh."

Maka BKPM mengharapkan aparat penegak hukum bekerja baik, supaya urusan-urusan perdata jangan justru ditangani secara pidana.

"Jangan sampai pihak terlapor belum pernah dimintai keterangan, namun sudah membuat kesimpulan," demikian Gideon.[wid]


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya