Berita

net

Hukum

KPK Memanggil Saksi Yang Sudah Meninggal Dunia

SELASA, 21 JUNI 2016 | 20:41 WIB

Anggota DPRD Sumatera Utara dari Fraksi PDI Perjuangan Sutrisno Pangaribuan mengkritik surat panggilan yang dilayangkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap 28 anggota DPRD Sumut periode 2009-2014 dan periode 2014-2019 untuk memberikan keterangan terkait kasus suap mantan Gubernur Gatot Pudjo Nugroho pada hari ini.

Sebab, dari 28 nama anggota dewan yang dipanggil masih tercantum nama Effendi Napitupulu sesama anggota Fraksi PDIP yang sudah meninggal dunia pada 19 April 2016 lalu.

Menurut Sutrisno, pencantuman nama Effendi dalam daftar anggota dewan yang diperiksa merupakan bukti buruknya sistem administrasi di lembaga anti rasuah.


"Mereka itu adalah lembaga yang menangani ekstra ordinary crime, harusnya mereka juga extra ordinary dalam hal administrasi," katanya seperti dikutip Medanbagus.com, Selasa (21/6).

Sutrisno menyebut pemanggilan yang dilakukan KPK terhadap orang yang sudah meninggal sebagai lelucon yang menunjukkan kekacauan administrasi. Alasan tidak mengetahui yang dipanggil sudah meninggal dunia menurutnya tidak masuk akal, mengingat KPK berkoordinasi langsung dengan Sekretaris Dewan DPRD Sumut mengenai pemanggilan tersebut.

"Kan sudah secara terbuka, baik lewat media diketahui publik bahwa Effendi Napitupulu sudah meninggal. Ini administrasi KPK harus diperbaiki," ujarnya.

Selain mengkritik pemanggilan terhadap anggota dewan yang sudah meninggal, Sutrisno juga mengkritik masuknya panggilan terhadap politisi PDIP lainnya Siti Aminah Perangin-angin yang duduk sebagai anggota DPRD Sumut sejak November 2016 lalu sebagai Pergantian Antar Waktu (PAW) dari Sudarto Sitepu yang maju di Pilkada Karo.

Menurutnya, pemanggilan Siti Aminah juga tidak masuk akal, sebab jika pemeriksaan KPK tersebut berkaitan dengan dugaan suap pada pembahasan LKPJ Pemprovsu 2014 dan interpelasi jilid tiga maka Siti Aminah dipastikan tidak ikut dalam pembahasan tersebut.

"Saya sudah dapat informasi dari staf fraksi bahwa dia (Siti Aminah) juga dipanggil. Lah urusannya apa gitu, sementara efek dari pemanggilan KPK sangat besar secara psikologis terhadap para anggota dewan yang meskipun berstatus saksi namun seolah sudah menjadi bagian dari perilaku yang melanggar itu," ungkapnya.

Sutrisno berharap, kondisi seperti itu harus menjadi otokritik bagi KPK selaku institusi yang ditugaskan untuk menuntaskan kejahatan yang bersifat ekstra ordinary tersebut.

Sementara itu, Kabag Pemberitaan dan Publikasi KPK Priharsa Nugraha yang dikonfirmasi mengenai hal ini mengaku bahwa pemanggilan terhadap seluruh anggota DPRD Sumut didasarkan pada dokumen yang dimiliki penyidik. KPK menurutnya akan segera memperbaharui data tersebut.

"Pemanggilan itu berdasarkan dokumen yang dimiliki penyidik yang berkaitan dengan perkara. Nanti akan update database yang dimiliki," demikian Priharsa. [wah]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya