Berita

Hukum

Beranikah KPK Menangkap Hakim PN Jakarta Utara?

SABTU, 18 JUNI 2016 | 13:21 WIB | LAPORAN:

Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Agus Rahardjo, menegaskan akan terus mengusut kasus operasi tangkap tangan (OTT) terhadap panitera pengganti Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Utara (Jakut), Rohadi yang telah ditetapkan sebagai tersangka.

Kini, KPK mulai membidik majelis hakim ketua Ifa Sudewi dan anggotanya, Hasoloan Sianturi yang diduga memberi vonis ringan kepada pedangdut, Saipul Jamil.

"Saipul Jamil ini kan baru awalannya. Target utama, tetap penegak hukumnya," ujar Agus saat menghadiri pembukaan konvensi Anti-Korupsi 2016 di gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jalan Menteng Raya, Jakarta Pusat, Jumat (17/6) malam.


Ifa dan Hasoloan kapan menyusul jadi tersangka?

"Ya dapatlah nanti," timpal pria kelahiran Magetan tersebut.

Namun, Agus tidak merincikan pernyataannya tersebut. Pasalnya, saat ini, Ifa diketahui telah dipromosikan dan dilantik sebagai Ketua PN Sidoarjo, Jawa Timur.

Meski demikian, lulusan tekni sipil ITS itu berdalih masih terus berkoordinasi dengan Ifa terkait pengusutan kasus suap Kakak Ipul.

"Nanti ya. Komunikasinya baru sedikit kan," elak Agus.

Seperti diketahui, kasus ini mencuat setelah KPK Rohadi selaku panitera pengganti PN Jakut yang diduga menerima uang suap agar Saipul Jamil divonis ringan.

Sedangkan Ifa dan Hasoloan, berstatus sebagai eksekutor dalam memberikan putusan terhadap Saipul Jamil dengan hukuman tiga tahun penjara. Hukuman tersebut lebih rendah dari tuntutan jaksa yang meminta Saipul dipenjara selama tujuh tahun.

Namun, hingga saat ini KPK belum menyentuh Ifa dan Hasoloan. Begitu juga dengan Saipul yang masih berstatus terpidana kasus pencabulan anak di bawah umur.

Sekadar mengingatkan, ini merupakan kesekian kalinya lembaga anti rasuah itu menangkap mafia-mafia peradilan.

Sebelumnya, KPK menangkap Panitera PN Jakarta Pusat Edy Nasution terkait dengan pengajuan peninjauan kembali untuk kasus yang diduga melibatkan salah satu perusahaan.

Selain itu, KPK juga sedang mendalami beberapa kasus suap yang melibatkan aparat penegak hukum jaksa dan hakim.

Khususnya, kasus terbaru suap hakim Bengkulu yang menyeret Ketua Pengadilan Negeri Kepahiang Bengkulu Janner Purba dan hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Bengkulu, Toton, serta Panitera Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Bengkulu Badaruddin Anshori Bachsin.[wid]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya