Berita

nasir djamil

Hukum

Jokowi Harus Jelaskan Alasan Konkret Kenapa Tunjuk Tito

KAMIS, 16 JUNI 2016 | 15:40 WIB | LAPORAN:

Penunjukan Komjen Tito Karnavian sebagai calon tunggal Kapolri yang menggantikan Jenderal Badrodin Haiti mengagetkan politisi PKS, yang juga anggota Komisi III DPR Nasir Djamil.

"Ketika mendapat informasi soal Tito ditunjuk Presiden Jokowi sebagai calon tunggal Kapolri, bagi saya antara ya dan tidak. Bukan tidak percaya atau ragu terhadap intelektual Tito," kata ‎Nasir Djamil dalam diskusi Dialektika Demokrasi "Mengapa Jokowi Pilih Tito Karnavian Sebagai Calon Kapolri" di Media Center DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (16/6).

Selain Nasir Djamil, pembicara lainnya adalah mantan anggota Kompolnas Adrianus Meliala dan Ketua Presidium Indonesia Police ‎Watch (IPW), Neta S Pane.


Nasir Djamil merasa wajar kalau dia mempertanyakan  langkah Presiden Jokowi tersebut. Sebab ada empat angkatan atau empat generasi di Polri yakni angkatan tahun 1983, 1984, 1985 dan 1986 yang memiliki jenderal terbaik. Namun justru Tito dari angkatan 1987 yang ditunjuk menjadi Kapolri.

"Apa mereka tidak layak menjadi Kapolri. Kenapa langsung dipilih dari angkatan 1987. Langkah Presiden Jokowi seperti cabang olahraga lompat jauh yang langsung memotong beberapa generasi, tegas Nasir Djamil.

Di sisi lain, dia tidak puas dengan alasan normatif yang disampaikan Presiden kalau Tito jenderal bintang tiga yang memenuhi syarat menjadi Kapolri.

"Publik tidak butuh penjelasan normatif. Sebab angkatan lain juga punya lulusan terbaik. Lantas ada apa dengan Tito.  Sebab kalau terlalu lama menjabat Kapolri, bisa-bisa Polri menjadi kerajaan dan hal itu tentunya tidak diinginkan," katanya.

Untuk itu menurut Nasir Djamil, Presiden Jokowi harus menjelaskannya. Sebab UU Kepolisian juga menjelaskan agar Presiden memberikan alasan memilih seseorang menjadi Kapolri.

"Sebab semua angkatan memiliki lulusan terbaik. Dan bicara kepolisian Indonesia harus dilihat dari Sabang hingga Merauke, bukan dari Istana," demikian Nasir. [zul]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya