Berita

foto:net

Blitz

Dilarang Manggung, Sindir Jokowi & Slank

JUMAT, 03 JUNI 2016 | 09:12 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Ahmad Dhani kemarin be­rencana menggelar panggung rakyat di depan Gedung KPK terkait kasus Sumber Waras dan Reklamasi Teluk Jakarta. Namun, aksi musisi yang bela­kangan nyemplung dunia politik itu dihentikan oleh kepolisian. Spontan Dhani geram dan me­nyindir polisi, Slank hingga Presiden Jokowi!

"Saya kemarin ditelepon Pak Khrisna Murti (Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya). Pak Dir bicara ke saya, katanya, instruksi Presiden ng­gak boleh demo di KPK. Ke­napa Presiden ngurusin demo di KPK," ucap Dhani yang meng­gelar jumpa pers.

Suami Mulan Jameela ini lalu iri dengan band Slank yang diperbolehkan melakukan aksi demo di depan Gedung KPK beberapa waktu lalu.


"Slank aja boleh masa kita ng­gak boleh," kata Dhani dengan nada tinggi.

Bukan hanya menghentikan aksi Dhani cs, polisi dikabarkan menyita mobil truk trailer berisi sound system, mobil box berisi peralatan musik, sebuah mobil jeep yang membawa genera­tor, serta sebuah mobil Suzuki APV. Bersama keempat mobil, terdapat delapan kru yang juga ikut diperiksa oleh Polda Metro Jaya.

Alhasil, Dhani mendatangi Polda Metro sekitar pukul 12.30 dengan ditemani oleh aktivis Ratna Sarumpaet.

"Kalau ditangkap alasannya apa? Di-BAP (berita acara pe­meriksaan) atau bagaimana?" kata pentolan Republik Cinta Manajemen ini di depan Direk­torat Intelijen dan Keamanan Polda Metro Jaya.

Tak juga mendapat kepas­tian, Dhani dan Ratna akhirnya menunggu di ruang Bidang Humas Polda Metro Jaya.

Juru bicara Polda Metro Jaya Awi Setiyono kemarin pagi mengungkapkan bahwa alasan penyitaan adalah pencegahan kerusuhan dan terganggunya ke­tertiban umum. Ia mengatakan, rombongan aksi itu tak memiliki izin untuk menggelar konser di tempat umum.

"Jadi itu bukan izin, istilahnya pemberitahuan. Makanya, kami juga mau menerbitkan surat tanda terima pemberitahuan. Sudah kami ingatkan tapi tetap membandel, jadi kami sita," kata Awi. ***

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya