Berita

Politik

PDIP Bangkitkan Nasionalisme Lewat Lomba Paduan Suara

KAMIS, 02 JUNI 2016 | 21:50 WIB | LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI

. PDIP menggelar lomba paduan suara yang diikuti peserta dari sebagian besar DPD PDIP seluruh Indonesia. Mereka yang ikut dalam lomba di DPP PDIP adalah merupakan pemenang di tingkat DPD untuk kemudian ditentukan enam besar pemenang masuk dalam final.

‎Penyelenggaraan paduan suara tersebut adalah rangkaian dari HUT PDIP ke-43 yang puncaknya diselenggarakan pada tanggal 4 Juni nanti.

‎Ketua Panitia HUT PDIP, Aria Bima mengatakan, politik yang berkebudayaan antara lain ditunjukkan melalui Lomba Paduan Suara.

‎‎"Wajah politik yang berkeadaban kami tampilkan guna menggali seluruh potensi masyarakat Indonesia yang tertarik untuk menggelorakan patriotisme melalui ekspresi lagu", kata Aria Bima, Ketua Panitia Nasional HUT PDIP ke 43, di Kantor DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta, (Kamis, 2/6)

‎Aria Bima menegaskan bahwa khasanah kebudayaan Indonesia, termasuk melalui lagu, sangatlah luar biasa. Indonesia, begitu kaya dengan lagu-lagu daerah yang begitu penuh gelora rasa cinta tanah air, karakter budaya lokal, dan cerminan kehidupan masyarakat di setiap daerah.‎

‎"Karena itulah dalam Lomba Paduan Suara ini setiap daerah kami minta mempersembahkan satu lagu daerah, dan dua lagu terkait PDIP seperti Hymne dan Mars PDIP," ungkap Aria Bima.‎ 

‎Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto yang hadir dalam acara tersebut mengapresiasi kerja kolektif Panitia HUT Partai dimana rangkaian acaranya adalah Paduan Suara. Hal itu mencerminkan kerjasama kolektif, dalam keindahan sempurna perpaduan suara sopran, alto, tenor dan bass, dengan pimpinan seorang konduktor.‎

‎"Secara hakekat, Paduan Suara merefleksikan karakter partai, dimana di dalamnya menggambarkan demokrasi yang hidup, dengan keselarasan dan keterpaduan dibawah pimpinan demokrasi Pancasila", ujar Hasto.

‎‎Dalam kesempatan tersebut, Hasto juga meminta enam besar Lomba Paduan Suara tersebut untuk ditampilkan pada saat pembukaan bulan Bung Karno dan puncak HUT PDIP yang akan dilaksanakan pada tanggal 4 Juni 2016 pukul 18.00 WIB, di Jakarta Convention Centre. ‎

‎"Kegiatan lomba paduan suara ini akan memperebutkan hadiah dan piala bergilir Ketua Umum Ibu Megawati dan akan di lombakan setiap tahun di acara HUT partai secara nasional dgn tahapan lomba di tingkat cabang kab/kota - propinsi dan final di tingkat Nasional," jelasnya.

‎‎Adapun 4 juri yang dipercaya PDIP untuk menentukan lima besar Paduan Suara adalah Reyan Pono dan Alvin Witarsa dari Rodinda, Ivan Eduard Octavianus Saba, dan Daniel Adriano Saba. Mereka sebenarnya didaulat untuk memilih lima besar saja. Tetapi karena ada satu group yang nilainya tipis dan tak bisa dikorbankan, maka akhirnya ditentukan enam besar yang masuk final. Mereka berdasarkan peringkat adalah dari Kalimantan Barat, Papua Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Bali, dan Sulawesi Utara. 

‎‎"Kami dewan juri sudah berdebat panjang untuk tentukan siapa yang harus masuk final. Ada 6 peserta yang masuk, awalnya 5 tetapi tidak bisa dikorbankan, maka 6 ini lah yang masuk final. Ini di luar ekspektasi kita dewan juri, karena ternyata darah musik PDIP cukup kuat," kata Reyan Pono.

‎‎Akhirnya, setelah penampilan 6 peserta di final, para juri memutuskan bahwa juara 1 dari Bali, juara dua dari Jateng, dan juara tiga dari Sulawesi Utara. Adapun untuk juara harapan satu adalah Papua Barat, harapan dua Sulawesi Selatan, dan harapan tiga Kalimantan Barat.‎

‎Hasto menegaskan bahwa kompetisi ini tidak semata untuk memperebutkan gelar juara tapi kemampuan kader PDIP untuk mengekspresikan seni dan patriotism sehingga muncullah politik yang berkeadaban.‎[ysa]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya