Berita

mega-ahok/net

Politik

Duet Ahok-Djarot Tergantung Kompromi Ahok Dan Megawati

KAMIS, 02 JUNI 2016 | 08:32 WIB | LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI

. Peluang Basuki Tjahja Purnama alias Ahok berduet dengan Djarot Saeful Hidayat akan sangat bergantung pada kompromi antara Ahok dan Megawati.

Demikian disampaikan pengamat politik Said Salahuddin. Menurut Said, hasil kompromi Ahok dan Megawati ini nantinya bukan saja dapat merealisasikan duet Ahok-Djarot, tetapi lebih dari itu juga dapat mempengaruhi peta politik dan jumlah kepesertaan calon dalam Pilkada DKI 2017.

"Persoalannya kan kompromi Ahok-Mega ini masih berjalan alot. Padahal itu sudah berlangsung cukup lama," kata Said, yang juga Direktur Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi (Sigma) Indonesia, beberapa saat lalu (Kamis, 2/6),


Analisa Said, ada tiga poin utama yang tampaknya belum berhasil disepakati.

Pertama, terkait mekanisme pendaftaran. Ahok sebetulnya berharap sekali bisa didukung oleh PDIP. Tetapi karena dia menginginkan mekanisme pendaftarannya melalui jalur perseorangan, maka disitulah mentoknya.

Mega, sambung Said, jelas tidak mau mendukung Ahok lewat jalur perseorangan. PDIP itu kan partai yang memegang teguh prinsip-prinsip perjuangan partai. Mereka tegas memisahkan antara jenis kelamin partai dan perseorangan.

"Lebih dari itu, PDIP juga adalah pemenang Pemilu Nasional, termasuk di DKI Jakarta. Dengan posisi politiknya itu, maka kecil kemungkinan Mega mau mengekor sikap politik NasDem dan Hanura," ungkap Said.

Kedua, terkait hubungan politik antara Ahok dan PDIP. Ahok inginnya dia tidak harus bergabung menjadi anggota atau kader PDIP, setidaknya untuk saat ini. Tetapi bagi Mega dan PDIP kan hal itu jelas tidak mungkin. Kalau anda mau didukung, tentu anda harus menjadi bagian dari kami. Kira-kira begitulah tawar-menawarnya.

Ketiga, terkait posisi wakil gubernur. Ahok tidak mau PDIP menentukan secara sepihak siapa cawagub dari internal PDIP yang akan diduetkan dengan dirinya. Ahok maunya dia pun  berhak memberi masukan atau menawarkan cawagub.

"Nah, pada soal yang ketiga ini tampaknya Ahok sudah mulai agak melunak. Indikasinya bisa dilihat ketika Ahok mulai menyebut kemungkinan dia berduet dengan Djarot, tidak lagi berpasangan dengan Heru," demikian Said. [ysa]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya