Berita

Arief Yahya:net

Wawancara

WAWANCARA

Arief Yahya: Kalau Kita Lelet, Semakin Ditinggal Negara-Negara Lain...

SENIN, 30 MEI 2016 | 08:27 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Menteri Arief Yahya mengklaim sektor pariwisata Indo­nesia terus tumbuh, bahkan kini mulai mengalahkan Ma­laysia. "Kita tumbuh dari 10,3 persen ke 14 persen dari 2015 terhadap 2016. Jadi bagus. Mengalahkan Malaysia, dia minus 15 persen. Lalu Singapura hanya tumbuh satu, Indonesia tumbuh 10," katanya kepada Rakyat Merdeka. Berikut wawancara selengkapnya;

Bagaimana cara Anda bisa membuat pertumbuhan sesignifikan itu?
Kalau promosinya kita pakai digital. Kalau rata-rata dunia itu hanya 30 persen. Indonesia sudah 50 persen menggunakan digital.

Bagaimana dengan destinasi wisata di Indonesia saat ini?

Bagaimana dengan destinasi wisata di Indonesia saat ini?
Destinasi kita juga dari 10 des­tinasi baru kita itu, progress-nya juga sangat bagus. Tadi ketemu dengan gereja HKBP juga mem­bahas Toba. Tapi poinnya bagus sekali, cepat.

Maksud Anda?
Jadi istilahnya kita mencipta­kan 10 Bali baru.

Proyeksi ekonomi dari sek­tor pariwisata di masa Anda?
Total proyeksi kita, kalau ekonomi secara umum PDB ya. PDB kita sekarang sembilan persen. Kita proyeksikan men­jadi 15 persen.

Kok cuma 15 persen?
Iya, kita sembilan persen itu kalah sama Malaysia. Kontribusi pariwisata Malaysia itu 13 pers­en. Lalu Thailand itu 20 persen. Tapi 2016 saya proyeksikan menjadi 15 persen. Nggak ka­lahlah dari Malaysia.

Tahun 2017 bisa nggak dili­patgandakan?

Berkali-lipat... Tahun ini 12 juta (wisatawan), tahun depan langsung 15 juta.

Kenapa cuma segitu?
Karena kita harus lihat, Malaysia pada posisi sekarang saja sudah 25 juta. Thailand 30 juta. Jadi kalau kita lelet, se­makin ditinggalkan oleh negara-negara itu.

Apa hal penting yang bisa anda tarik setelah bergelut di dunia pariwisata?
Yang paling penting, Indonesia incorporated kita bersatu. Jangan berantem di antara kita sendiri. Nggak ada gunanya. Musuh kita bukan kita, tapi orang lain. Malaysia, Thailand itu musuh kita. Kalau bersatu, kita pasti menang. Teman-teman di Toba, tujuh bupati bersatu, perkem­bangannya cepat sekali. Jadi saya mohon ada Danau Toba incorporated, ada Indonesia incorporated.

Pesan Anda untuk kepala daerah?
Untuk kepala daerah, komit­men itu sangat penting. Yang pertama, pilih Kadispar (Kepala Dinas Pariwisata) yang terbaik. Alokasi resources-nya. Yang kedua, anggaran juga harus memenuhi. Jangan bilang anda komit di pariwisata, tapi satu Kadispar-nya orang terburuk.

Dua, anggarannya nggak ada. Itu namanya nggak niat.

Apa Anda tidak berusaha menyadarkan kepala daerah seperti itu?
Saya sudah ke mana-mana, hampir ke puluhan provinsi sudah mensosialisasikan bahwa pariwisata itu adalah industri yang paling cepat, mudah dan murah untuk mendapatkan de­visa dan tenaga kerja.

Kalau di tingkat pusat send­iri, anggaran untuk pariwisata besar nggak?
Kalau untuk tahun ini naik kita proyeksinya.

Naik berapa persen?
Belum tahu. Jangan mendahu­lui DPR, nanti dipotong malah...he..he..he.. ***

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya