Berita

4 Mesin Bor MRT Telah Beroperasi Membuat Terowongan Jalur Bawah Tanah

SELASA, 17 MEI 2016 | 21:12 WIB | LAPORAN: FEBIYANA

Empat mesin bor untuk menggali tanah membuat terowongan jalur bawah tanah Mass Rapid Transit (MRT) telah beroperasi seluruhnya. Dengan beroperasinya keempat mesin bor bawah tanah ini, diharapkan dapat dilakukan percepatan pembuatan jalur dan stasiun bawah tanah MRT.

"Ada empat mesin bor bawah tanah yang digunakan pada paket pekerjaan konstruksi bawah tanah proyek MRT Jakarta untuk membuat terowongan jalur bawah tanah MRT sepanjang Senayan sampai dengan Bundaran HI," jelas Direktur Utama (Dirut) PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta, Dono Boestami, ketika dihubungi, Selasa (17/5).

Diungkapkannya, dua mesin bor bawah tanah telah dioperasikan dari titik awal Patung Pemuda menuju ke arah Utara hingga nantinya akan berakhir di titik Setiabudi.

Mesin bor pertama, Antareja I, mulai beroperasi sejak bulan September 2015, sedangkan mesin bor kedua, Antareja II, telah dioperasikan sejak bulan November 2015.

Bor Antareja yang pertama per tanggal 17 Mei 2016 telah berhasil membuat terowongan jalur MRT bawah tanah sampai dengan Stasiun Istora dengan total panjang 934,5 meter. Dari Patung Pemuda sampai dengan Stasiun Senayan sepanjang 327 meter dan Stasiun Senayan sampai dengan Stasiun Istora sepanjang 607,5 meter,” ujarnya.

Saat ini, lanjutnya, pihaknya tengah melakukan pekerjaan persiapan pengoperasian mesin bor pertama (Antareja I) yang diperkirakan akan mulai dioperasikan pada awal bulan Juni 2016. Pengeboran akan dilakukan dari Stasiun Istora sampai dengan Stasiun Bendungan Hilir  atau tepatnya di depan gedung Intiland Tower.

Dua mesin bor bawah tanah lainnya, bernama Mustikabumi I dan Mustikabumi II. Untuk Mustikabumi I telah dioperasikan mulai dari titik Bundaran HI sejak Februari 2016 dan per tanggal 17 Mei 2016 telah mencapai 493,5 meter.

Sedangkan untuk Mustikabumi II, telah mulai beroperasi dari titik yang sama sejak April 2016 dan telah mencapai 60 meter.

"Kedua mesin bor ini bergerak melakukan penggalian membuat terowongan jalur bawah tanah MRT menuju arah Selatan hingga menembus Stasiun Dukuh Atas serta akan dilanjutkan hingga berakhir di titik Setiabudi," jelasnya.

Mesin bor pertama dan kedua (Antareja dan Antareja II) dioperasikan oleh kontraktor paket pekerjaan CP 104 & CP 105 (Senayan - Setiabudi), yaitu SOWJ Joint Venture yang terdiri dari Shimizu - Obayashi - Wijaya Karya - Jaya Konstruksi.

Untuk mesin bor ketiga dan keempat (Mustika Bumi I dan Mustika Bumi II) dioperasikan oleh kontraktor paket pekerjaan CP 106 (Dukuh Atas-Bundaran HI), yaitu SMCC-HK Joint Operation yang terdiri dari Sumitomo Mitsui Construction Company - Hutama Karya. [zul]

Populer

Besar Kemungkinan Bahlil Diperintah Jokowi Larang Pengecer Jual LPG 3 Kg

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:41

Jokowi Kena Karma Mengolok-olok SBY-Hambalang

Jumat, 07 Februari 2025 | 16:45

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Alfiansyah Komeng Harus Dipecat

Jumat, 07 Februari 2025 | 18:05

Prabowo Harus Pecat Bahlil Imbas Bikin Gaduh LPG 3 Kg

Senin, 03 Februari 2025 | 15:45

Bahlil Gembosi Wibawa Prabowo Lewat Kebijakan LPG

Senin, 03 Februari 2025 | 13:49

Pengamat: Bahlil Sengaja Bikin Skenario agar Rakyat Benci Prabowo

Selasa, 04 Februari 2025 | 14:20

UPDATE

CM50, Jaringan Global dan Pemimpin Koperasi

Rabu, 12 Februari 2025 | 04:45

Telkom Salurkan Bantuan Sanitasi Air Bersih ke 232 Lokasi di Indonesia

Rabu, 12 Februari 2025 | 04:15

TNI Kawal Mediasi Konflik Antar Pendukung Paslon di Puncak Jaya

Rabu, 12 Februari 2025 | 03:45

Peran para Bandit Revolusioner

Rabu, 12 Februari 2025 | 03:19

Pengecer Gas Melon Butuh Kelonggaran Buat Naik Kelas

Rabu, 12 Februari 2025 | 02:59

DPD Apresiasi Kinerja Nusron Selesaikan Kasus Pagar Laut

Rabu, 12 Februari 2025 | 02:39

Telkom Beri Solusi Kembangkan Bisnis Lewat Produk Berbasis AI

Rabu, 12 Februari 2025 | 02:19

Pengangkatan TNI Aktif sebagai Dirut Bulog Lecehkan Supremasi Sipil

Rabu, 12 Februari 2025 | 01:59

Indonesia Perlu Pikir Ulang Ikut JETP

Rabu, 12 Februari 2025 | 01:48

KPK Diminta Periksa Bekas Ketua MA di Kasus Harun Masiku

Rabu, 12 Februari 2025 | 01:35

Selengkapnya