Berita

Ahmad Doli Kurnia

Naif, Jadwal Munaslub Golkar Berubah-Ubah Karena Ikuti Waktu Jokowi

SENIN, 09 MEI 2016 | 00:01 WIB | LAPORAN: FEBIYANA

Jadwal pelaksanaan Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Golkar kerap berubah-ubah. Perubahan ini karena ingin menyesuaikan dengan jadwal Presiden Joko Widodo yang diharapkan membuka Munas tersebut.

Jadwal Munaslub sebelumnya 7 Mei 2016, lalu diubah menjadi 27 Mei 2016. Berubah kembali pada 23 Mei 2016, kemudian 17 Mei 2016. Terakhir ditetapkan pelaksanaan Munaslub pada 15 Mei 2016.

"Nggak bisa kita naif mengatakan penyesuaian agenda Jokowi. Itu juga ada hitung-hitung politik, misalnya untuk anggaran," ujar politisi muda Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia saat berbicara dalam diskusi Front Page bertema "Jalan Panjang Rekonsiliasi Golkar" yang digelar Kantor Berita Politik RMOL di Kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (8/5).

Karena itu dia meminta kepada panitia Munaslub menjelaskan alasan logis majunya jadwal Munas. Padahal, tahapan yang disusun oleh Steering Commitee (SC) sebelumnya sudah sangat ideal.

"Dimana-mana kalau mengubah jadwal itu mundur, bukan maju. Ini kok malah maju? Harus segera dijawab oleh panitia," katanya mempertanyakan.



Apalagi, perubahan jadwal tersebut sangat mendadak. Hal ini pernah terjadi pada Munas 2014 di Bali. Kepengurusan yang seharusnya habis pada 2015, justru dimajukan menjadi 2014.

"Ini seperti deja vu di masa kemarin. Sama persis, tahu-tahu saja menggelar Munas padahal di Rapimnas, kepengurusan sudah dikatakan sampai 2015," kesalnya.

Dia mengatakan bahwa perubahan jadwal tersebut jangan sampai menjadikan kepentingan politik bagi calon tertentu. Sama halnya seperti yang dilakukan oleh Aburizal Bakrie pada 2014 lalu.

"Sekarang, ada menteri yang sudah menyebut Setya Novanto. Ini tidak baik, berarti jadwal Munaslub ini ada kepentingan politik tertentu," tandasnya mengingatkan. [zul]

Populer

Besar Kemungkinan Bahlil Diperintah Jokowi Larang Pengecer Jual LPG 3 Kg

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:41

Jokowi Kena Karma Mengolok-olok SBY-Hambalang

Jumat, 07 Februari 2025 | 16:45

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Alfiansyah Komeng Harus Dipecat

Jumat, 07 Februari 2025 | 18:05

Prabowo Harus Pecat Bahlil Imbas Bikin Gaduh LPG 3 Kg

Senin, 03 Februari 2025 | 15:45

Bahlil Gembosi Wibawa Prabowo Lewat Kebijakan LPG

Senin, 03 Februari 2025 | 13:49

Pengamat: Bahlil Sengaja Bikin Skenario agar Rakyat Benci Prabowo

Selasa, 04 Februari 2025 | 14:20

UPDATE

CM50, Jaringan Global dan Pemimpin Koperasi

Rabu, 12 Februari 2025 | 04:45

Telkom Salurkan Bantuan Sanitasi Air Bersih ke 232 Lokasi di Indonesia

Rabu, 12 Februari 2025 | 04:15

TNI Kawal Mediasi Konflik Antar Pendukung Paslon di Puncak Jaya

Rabu, 12 Februari 2025 | 03:45

Peran para Bandit Revolusioner

Rabu, 12 Februari 2025 | 03:19

Pengecer Gas Melon Butuh Kelonggaran Buat Naik Kelas

Rabu, 12 Februari 2025 | 02:59

DPD Apresiasi Kinerja Nusron Selesaikan Kasus Pagar Laut

Rabu, 12 Februari 2025 | 02:39

Telkom Beri Solusi Kembangkan Bisnis Lewat Produk Berbasis AI

Rabu, 12 Februari 2025 | 02:19

Pengangkatan TNI Aktif sebagai Dirut Bulog Lecehkan Supremasi Sipil

Rabu, 12 Februari 2025 | 01:59

Indonesia Perlu Pikir Ulang Ikut JETP

Rabu, 12 Februari 2025 | 01:48

KPK Diminta Periksa Bekas Ketua MA di Kasus Harun Masiku

Rabu, 12 Februari 2025 | 01:35

Selengkapnya