Berita

foto :net

Ternyata Yusril Ingin SP1 Terbit Untuk Penggusuran Luar Batang

JUMAT, 06 MEI 2016 | 10:57 WIB | LAPORAN: FEBIYANA

Anggota DPRD DKI Komisi A. Syarif mengaku pihaknya sudah berkomunikasi langsung dengan dua pihak yang mengaku sebagai pendamping warga Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara, yakni aktivis perempuan Ratna Sarumpaet dan pakar hukum Yusril Ihza Mahendra.

Syarif mengatakan pihak Yusril sebetulnya sangat ingin Pemprov DKI Jakarta mengeluarkan Surat Peringatan (SP) 1 ke warga Luar Batang.

"Kalau dari arah Yusril ini justru kepingin ada SP. Keluarin SP nanti digugat," ungkap Syarif ketika dihubungi, Jumat (6/5).

Namun, pada kenyataannya Pemprov DKI Jakarta hingga saat ini masih urung mengeluarkan SP1 tersebut.

"Akhirnya ada pengunduran. Jadi itu soal ranah hukum," kata politisi partai Gerindra ini.

Selain itu, ia menilai janggal ketika Sekretaris Daerah DKI, Saefullah datang malam hari bersama camat dan lurah Luar Batang mengunjungi Luar Batang.

"Masa kunjungan malem-malem, tiba-tiba alasannya sekda mau ngukur baju marbot. Itu kan perencanaannya sporadis," kritiknya.

Sebelumnya, Senin (2/5) malam lalu di Luar Batang, sempat terjadi keributan lantaran kunjungan sekda DKI, lurah dan camat Penjaringan. Warga mengira kedatangan mereka untuk melakukan penertiban lantaran sudah beredar SP1 kepada mereka.

"Saya sih nggak diapa-apain pas ke sana, cuma ada kalimat mau gusur-gusur (warganya), saya jalan saja pulang, tapi makin malam semakin banyak warganya," ujar Saefullah di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.

"Saya cek apa sebetulnya masalahnya, ternyata ada surat beredar SP 1 dari gubernur dari walikota dan Satpol PP. Terus saya bilang itu palsu. Makanya saya menduga ini ada yang gerakin," terangnya.

Saefullah mengatakan hasil pertemuan yang berujung ricuh dengan warga tersebut mengakibatkan korban salah satu petugas Satpol PP terluka.

"Ada satu orang luka. Laporan dari camatnya orang bisa banyak malam itu. Saya minta dibantu cek, apakah warga situ atau bukan. Kalau saya sudah tiga kali ke sana," imbuhnya.[wid]

Populer

Besar Kemungkinan Bahlil Diperintah Jokowi Larang Pengecer Jual LPG 3 Kg

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:41

Jokowi Kena Karma Mengolok-olok SBY-Hambalang

Jumat, 07 Februari 2025 | 16:45

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Alfiansyah Komeng Harus Dipecat

Jumat, 07 Februari 2025 | 18:05

Prabowo Harus Pecat Bahlil Imbas Bikin Gaduh LPG 3 Kg

Senin, 03 Februari 2025 | 15:45

Bahlil Gembosi Wibawa Prabowo Lewat Kebijakan LPG

Senin, 03 Februari 2025 | 13:49

Pengamat: Bahlil Sengaja Bikin Skenario agar Rakyat Benci Prabowo

Selasa, 04 Februari 2025 | 14:20

UPDATE

CM50, Jaringan Global dan Pemimpin Koperasi

Rabu, 12 Februari 2025 | 04:45

Telkom Salurkan Bantuan Sanitasi Air Bersih ke 232 Lokasi di Indonesia

Rabu, 12 Februari 2025 | 04:15

TNI Kawal Mediasi Konflik Antar Pendukung Paslon di Puncak Jaya

Rabu, 12 Februari 2025 | 03:45

Peran para Bandit Revolusioner

Rabu, 12 Februari 2025 | 03:19

Pengecer Gas Melon Butuh Kelonggaran Buat Naik Kelas

Rabu, 12 Februari 2025 | 02:59

DPD Apresiasi Kinerja Nusron Selesaikan Kasus Pagar Laut

Rabu, 12 Februari 2025 | 02:39

Telkom Beri Solusi Kembangkan Bisnis Lewat Produk Berbasis AI

Rabu, 12 Februari 2025 | 02:19

Pengangkatan TNI Aktif sebagai Dirut Bulog Lecehkan Supremasi Sipil

Rabu, 12 Februari 2025 | 01:59

Indonesia Perlu Pikir Ulang Ikut JETP

Rabu, 12 Februari 2025 | 01:48

KPK Diminta Periksa Bekas Ketua MA di Kasus Harun Masiku

Rabu, 12 Februari 2025 | 01:35

Selengkapnya