Berita

Menkopolhukam Luhut Pandjaitan:net

Luhut Resah & Gelisah

Bikin Tim Investigasi Kasus Panama Papers
RABU, 04 MEI 2016 | 08:42 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Menkopolhukam Luhut Pandjaitan tidak tinggal diam namanya disebut-sebut masuk dalam Panama Papers. Dia langsung membuat tim investigasi untuk mencari kebenaran soal itu. Pengamat menilai, langkah ini dilakukan karena Luhut merasa resah dan terusik.

Informasi dibentuknya tim investigasi disampaikan Luhut saat menghadiri Halaqah Fikih Anti Terorisme di Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus), kemarin. Tim ini dibentuk untuk mencari data dan fakta mengenai perusahaan Mayfair Internasional Ltd. Luhut disebut menjabat direktur di perusahaan yang terdaftar di Republik Seychelles, negara suaka pajak Afrika itu.

"Saya sudah bayar lawyer untuk menginvestigasi siapa yang bikin cangkang di Panama itu. Yang kedua, ada transaksi? Kalau ada, kepada siapa diberikan. Kalau dapat, nanti terus terang akan lakukan langkah dulu, akan lapor ke Dewan Pers atau bagaimana, saya lagi pertimbangkan dengan cermat," ujar Luhut.


Pernyataan Luhut ini awalnya menjawab pertanyaan audience soal namanya yang disebut-sebut masuk di Panama Papers. Di awal penjelasannya Luhut menegaskan alamat rumahnya yang tertera di Panama Papers salah. Dia juga mengaku tidak mengetahui soal Mayfair Internasional LTD yang disebut-sebut dirinyalah yang berkedudukan sebagai direktur.

"Ditanya kenapa saya tidak laporkan harta kekayaan? Lha, buat apa saya laporkan, pertama memang tidak ada dan transaksi juga tidak ada. Seperti yang anda baca di Tempo hari Senin, itu penjelasannya. Saya tidak tahu tiba-tiba dibikin cover sepeti itu, maka akhirnya muncul hak jawab saya," terang Luhut menjawab pertanyaan audience.

Hak jawab yang dimaksud Luhut adalah, membantah pemberitaan Majalah Tempo edisi 25 April -1 Mei 2016. Berdasarkan investigasi majalah Tempo, nama Luhut tercantum dalam Panama Papers, dokumen firma hukum asal Panama Mossack Fonseca, yang melayani jasa pembuatan perusahaan offshore atau cangkang.

Dokumen berisi nama-nama perusahaan cangkang di negara suaka pajak itu bocor dan diinvestigasi oleh lebih dari 100 media di dunia, termasuk Tempo dari Indonesia di bawah koordinasi International Consortium of Investigative Journalists. Di tulis Tempo, saham Mayfair dilaporkan dimiliki oleh PT Buana Inti Energi dan PT Persada Inti Energi. PT Buana memegang 40 ribu lembar saham Mayfair, sedangkan PT Persada mengantongi 10 ribu lembar saham Mayfair. Tiap lembar saham bernilai 1 dolar AS.

PT Buana Inti Energi, salah satu anak perusahaan PT Toba Sejahtera yang didirikan pada 2004 oleh Luhut. Perusahaan ini memiliki empat bisnis inti yakni batubara, minyak gas, pembangkit listrik dan agrikultur. "Saya merasa dicederai. Bukan saya, tapi anak cucu saya. Saya tidak ingin karier saya yang dibangun sejak kecil dari Kopassus berdarah-darah tiba-tiba saya berbohong soal ini. Saya salah satu pembayar pajak yang benar karena saya dapat penghargaan pembayar pajak tidak hanya sekali karena perintah saya ke staf jelas. Pokoknya setiap kewajiban bayar pajak, bayar dengan benar," urai dia.

Pengamat pajak dari Universitas Pelita Harapan (UPH), Roni Bako menyatakan, langkah Luhut membentuk tim investigasi untuk Panama Papers menandakan dia resah dan terusik. Padahal, status isi Panama Papers belum bisa dipastikan kebenarannya. "Luhut seperti resah dan terusik. Panama Papers kan masih diduga, jadi sebenarnya nggak usah repot-repot bikin tim investigasi. Harusnya Pak Luhut biarkan saja," ujar Roni kepada Rakyat Merdeka, semalam. ***

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya