Berita

Am fatwa/net

Politik

AM Fatwa: Tentara Ikut Menggusur Merusak Kepercayaan Rakyat Kepada TNI

SENIN, 02 MEI 2016 | 18:36 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Politisi tiga zaman yang kini bertugas di DPD RI, A.M. Fatwa, meminta TNI harus peka bahwa permasalahan pembangunan dan penataan kota Jakarta adalah masalah yang sangat sensitif.

Karena itu ia merasa resah melihat keterlibatan prajurit TNI dalam penggusuran warga miskin yang dilakukan oleh Pemprov DKI. Ia sependapat dengan para tokoh militer dan politik yang menyebut itu sebagai kemunduran reformasi TNI, tidak pada tempatnya dan bentuk intimidasi militer kepada rakyat.

Ia sayangkan TNI mau dilibatkan Pemprov, padahal warga Jakarta sadar bahwa penataan kota yang sering berujung kepada kegiatan relokasi dan penggusuran lebih berpihak kepada kepentingan koorporasi dan pengembang. Kondisi ini menjadi pemicu kecemburuan sosial di tengah masyarakat yang bisa berakibat meletupnya kerusuhan sosial, dan juga menjadi potensi konflik SARA.


"Kepercayaan masyarakat terhadap TNI dan Polri jangan sampai menjadi rusak, sebagaimana rendahnya kepercayaan masyarakat terhadap lembaga penegak hukum dan lembaga kekuasaan politik," kata Fatwa dalam surat terbukanya ke Menteri Pertahanan Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu, Senin (2/5).

Demi menghindari jatuhnya korban jiwa rakyat dan hilangnya kepercayaan rakyat terhadap TNI, serta kehormatan dan nama baik TNI pada umumnya, Fatwa melalui Menhan Ryamizard meminta Panglima TNI menghentikan pengerahan prajurit dalam program penggusuran yang dilakukan Gubernur DKI, Basuki Purnama alias Ahok.

"Khusus untuk rencana penggusuran kawasan Luar Batang Jakarta Utara, saya telah meminta Gubernur Ahok untuk dihentikan. Masih banyak wilayah kumuh dan kawasan elite lainnya yang perlu ditertibkan, yang tidak perlu mengorbankan rakyat, dan malah mungkin mendatangkan kesejahteraan sosial, perbaikan lingkungan hidup, dan keindahan kota," urainya.

Ia pun meminta Jakarta tidak dibangun hanya berorientasi pada pembangunan fisik, seperti halnya Singapura yang sangat jauh berbeda baik secara geografis, sosiologis, maupun budaya. [ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya