Berita

Menteri Puan: Pemerintah Percepat Pembangunan Di Mentawai

KAMIS, 28 APRIL 2016 | 15:39 WIB | LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI

. Kelanjutan rehabilitasi Kepulauan Mentawai harus bisa bisa segara terimplementasi.‎ Karena itu, semua kementerian harus bergotong royong agar pembangunan sarana dan prasarana bisa diwujudkan.

"Mudah-mudahan dengan turunnya anggaran 2016 pembangunan bisa dilakukan secara bertahap dan akan kelihatan hasilnya," kata Menko PMK, Puan Maharani, usai melakukan kunjungan kerja ke Desa Bulasat, Kecamatan Pagai Selatan, ‎Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat (Kamis, 28/4).‎

Pada kunjungan kerja ini Menko PMK secara langsung melihat penanganan wilayah pasca gempa bumi dan tsunami yang terjadi pada tahun 2010. Turut hadir dalam acara tersebut Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek‎, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana(BNPB) Willem Rampangilei, Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno, Bupati Kepulauan Mentawai Yudas Sabaggalet serta anggota DPR-RI asal Fraksi PDI Perjuangan daerah pemilihan Sumatera Barat, Alex Indra Lukman.

‎Dalam kunjungan kerja ini, Kemenko PMK sengaja mengundang dan menghadirkan beberapa menteri dan pejabat eselon I yang mewakili Kementeriannya. Tujuannya untuk melihat dan menyaksikan secara langsung bahwa penyelesaian pembangunan Kabupaten Kepulauan Mentawai masih jauh dari harapan masyarakat dan rencana aksi yang telah disusun.

Puan menyadari kesulitan dalam percepatan pembangunan di Kepulauan Mentawai mengingat secara geografis maupun bentangan alamnya rawan akan bencana. Termasuk keterbatasan infrastruktur di wilayah ini. Akan tetapi dengan sinergitas, kerja keras dan semangat gotong royong, penyelesaian dan percepatan pembangunan di kepulauan Mentawai dapat dilakukan.

"Pemerintah, secara bertahap akan melengkapi beberapa sarana dan prasarana serta akan melanjutkan pembangunan di wilayah ini untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Mentawai," ungkap Puan.

Dalam kesempatan tersebut, Menko Puan memberikan bantuan 200 buah kitab suci  (Al Quran dan Al Kitab), satu unit motor TRC dari Kemensos untuk Dinsos Kebupaten Kepulauan Mentawai, 10 buah alat komunikasi dari BNPB dan 400 set perlengkapan sekolah dari BNPB.‎

Bencana Tsunami di Kep Mentawai terjadi pada 25 Oktober 2010 dan menghantam 4 dari 10 kecamatan. Bencana ini telah merenggut 509 korban jiwa, 17 korban luka, dan mengharuskan 11,425 jiwa lainnya untuk mengungsi, sementara dampak bencana terhadap permukiman mencapai 1.269 unit yang meliputi bangunan rumah, sekolah, Puskesmas, dan rumah ibadah.

Untuk kebutuhan pemulihan bencana sesuai dengan rencana aksi, pemerintah telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 1.160.837.800.000. Sejauh ini, upaya rehab-rekon telah membangun sekitar 2072 unit atau sudah mencapai dari target yang sudah ditetapkan hanya memang tinggal upaya pemulihan ekonomi rakyat (nelayan, pertanian, perkebunan) dan fasilitas umum (sekolah, Puskesmas, dan sebagainya).

Rehab-rekon Kep Mentawai diharapkan dapat diselesaikan oleh K/L terkait di sepanjang tahun 2016 ini. Caranya, dana rehab-rekon tahun 2016 akan segera dicarikan di bulan Juni dan Oktober 2016, begitu juga dengan upaya bantuan dari para K/L terkait untuk percepatan proses pembangunan di Kab Kep Mentawai. Maka, untuk itulah hari ini Menko PMK melakukan kunjungan kerja mengajak para menteri terkait untuk mempercepat penyelesaian rehabilitasi/rekonstruksi Mentawai. [ysa]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya