Berita

Rustam Effendi:net

Wawancara

WAWANCARA

Rustam Effendi: Saya Tidak Bermain Politik, Juga Tidak Ada Kaitannya Dengan Politik

RABU, 27 APRIL 2016 | 08:55 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Hanya beberapa hari pasca curhatannya di Facebook, Walikota Jakarta Utara Rustam Effendi memutuskan mundur dari jabatannya. Alasannya, Rustam tak mau membebani Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Pur­nama atau Ahok, gara-gara kinerjanya yang disebut tidak optimal.

Seperti diketahui, sebelumnya Ahok sempat menuding Rustam bersekongkol dengan bakal calon gubernur DKI Jakarta Yusril Ihza Mahendra terkait banjir yang ter­jadi di Jakarta pekan lalu.

"Saya ingin ini mengakhiri se­mua kekisruhan atau kebisingan­lah. Sayang selama ini berkem­bang, kasihan Pak Gubernur bek­erja," kata Rustam saat dijumpai di kantornya, kemarin.


Lalu, apakah benar Rustam bersekongkol dengan Yusril? Berikut penjelasannya:

Anda sering curhat di media sosial?
Saya sering menulis sebe­narnya, cuma akhir-akhir ini jarang menulis. Kebetulan ke­marin ada semacam curahan hati, ya sudah saya sampaikan.

Setelah curhat di Facebook, Anda mengundurkan diri se­bagai Walikota?
Saya ingin ini mengakhiri se­mua kekisruhan atau kebisingan lah. Sayang selama ini berkem­bang, kasihan Pak Gubernur bekerja.

Hanya itu alasan Anda mun­dur?

Saya nggak tega melihat Pak Gubernur bolak-balik bicara soal saya. Banyak hal yang harus dikerjakan, masa urusan Walikota saja Pak Gubernur sampai pusing. Saya juga perlu kenyamanan. Tolong sampaikan omongan saya, jangan dipelintir, jangan ditambah-tambah.

Ahok menilai kinerja Anda kurang baik?
Saya memperhatikan dan mengikuti perkembangan terakhir-akhir ini, khususnya mulai Jumat sampai kemarin, yang intinya disampaikan Pak Gubernur bahwa kinerja saya masih kurang.

Pak Gubernur menilai kinerja saya masih kurang. Nah, kalau sebagai bawahan dinilai atasan kinerjanya masih kurang, ya sudah saya pikir lebih baik saya mengundurkan diri saja.

Tapi kan nggak harus men­gundurkan diri?
Sebagai bawahan, menurut saya, itu lebih baik.

Sudah menyampaikan lang­sung pengunduran diri Anda ke gubernur?

Kemarin (Senin 25/4), saya menghadap Pak Gubernur untuk menyampaikan surat pernyataan pengunduran diri dari jabatan Walikota Jakarta Utara.

Anda sendiri yang menyerahkan suratnya?
Saya ditemani Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD), Pak Agus Suradika.

Apa jawaban Ahok?
Kalau Pak Gubernur bilang ya, oke enggak apa-apa.

Lalu status Anda selanjut­nya?
Karena sekarang saya masih PNS, nanti dari BKD yang atur.

Ahok mengaku bergurau menilai Anda bersekongkol dengan Yusril, benar itu?

Ya nggak apa bercanda. Yang jelas saya tetap mun­dur kalaupun dia tidak setu­ju, saya tetap mundur juga. Pernyataan pengunduran diri, mau Gubernur setuju atau tidak, tidak perlu itu.

Anda juga disebut bermain politik?
Saya tidak bermain politik. Sudah berkali-kali saya sampai­kan bahwa tidak ada kaitannya dengan politik. Saya paham betul saya PNS, kita dilarang berpolitik. Jadi yang dimaksud berpolitik itu seperti apa?

Bagaimana sebenarnya hubungan Anda dengan Yusril?
Saya tidak berkomunikasi dengan Pak Yusril. Telepon pun tidak dengan Bang Yusril, dan Bang Yusril juga sudah me­nyampaikan itu juga kan.

Soal hobi Anda main golf, benar yang dikatakan Ahok?
Saya memang main golf. Saya sebulan 2 kali pada hari libur main golf dan sudah izin dari Pak Gubernur kalau saya main.

Soal geng golf itu bagaimana?
Geng golf? Kalau geng golf saya tidak tahu. Saya juga tidak tahu itu (geng) ada atau tidak.

Ahok sering menyinggung soal dana operasional untuk hajatan warga?
Ya memang ada. Jadi, uang Rp 50 juta itu merupakan bia­ya operasional Pak Gubernur yang dibantu kepada semua Walikota.

Rentang waktu pemberian­nya?
Satu bulan diberikan satu kali.

Uangnya pernah dipakai untuk main golf?
Saya bagikan ke bawahan saya, untuk mereka gunakan bila ada hajatan-hajatan seperti itu. Tapi tidak saya gunakan untuk main golf. Kalau main golf itu duit saya pribadi.

Siapa saja yang boleh pakai dananya?
Selain saya, Wakil Walikota, Sekretaris Kota, dan para asisten dengan jumlah yang bervariasi.

Apa saja PR yang Anda tinggalkan?
Banyak (yang belum selesai).

Contohnya apa saja?
Bidang kebersihan, banjir, penataan wilayah, kolong tol juga. ***

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya