Berita

eva sundari/net

Pancasila Dalam Ancaman Gerakan Trans-Nasional Dan Ekonomi Pasar

SABTU, 23 APRIL 2016 | 04:12 WIB | LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI

. Saat ini, sosialisasi empat pilar oleh MPR tidak mencukupi untuk mengenalkan dan memahamkan Pancasila kepada masyarakat. Selain sosialisasi, pemerintah harus juga mempunyai proyek pembentukan karakter semacam sosialisasi 4 pilar  mengingat serangan delegitimasi Pancasila dan negara sudah menjadi proxywar.

Delegitimasi Pancasila itu baik oleh gerakan trans-nasional model sistem khilafah, maupun oleh ekonomi pasar yang tidak sesuai dengan asas kekeluargaan dan gotong royong.

Demikian disampaikan seorang buruh perempuan, kepada anggota MPR dari Fraksi PDI Perjuangan, Eva Kusuma Sundari, dalam sosialisasi 4 pilar yang diorganisir FPNI (Front Perempuan Nasional Indonesia) dengan mengundang serikat buruh, mahasiswa, aktivis perempuan lintas parpol, aktivis LSM dan komunitas wartawan Surabaya, akhir pekan ini.


Dalam diskusi juga, kata Eva kepada redaksi, seorang ibu mengeluh bagaimana anaknya yang sampai menjadi pendiam dan menutup diri setelah mengikuti pelajaran ekstakurikuler. Dalam pelajaran itu, pembina meyakinkan para siswa bahwa karena para siswa beragama Islam, maka mereka harus berjuang mengubah
 NKRI menjadi negara Islam, mewujudkan hukum Islam, sistem ekonomi Islam, pemimpin Islam dan seterusnya.

"Si ibu meminta pemerintah menghentikan pemberian pelajaran ekstra-kulikuler tersebut karena jelas berdampak buruk pada siswa dan isinya diarahkan untuk gerakan makar terhadap NKRI," jelas Eva.

Beberapa peserta, sambung Eva, berjanji akan menindaklanjuti sosilasasi 4 pilar tersebut di komunitas masing-masing karena sepakat bahaw untuk memenangkan semua jenis proxywar saat ini adalah dengan memperkuat pemahaman dan praksis Pancasila oleh kalangan sipil. [ysa]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya