Berita

Saut Situmorang/net

Hukum

Pimpinan KPK: Samadikun Hartono Pintu Masuk Ungkap Skandal BLBI

SELASA, 19 APRIL 2016 | 15:22 WIB | LAPORAN:

. Tertangkapnya buronan BLBI Samadikun Hartono bisa menjadi kunci untuk membuka kotak pandora kasus skandal pengucuran dana Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI).

Wakil Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Saut Situmorang mengatakan pihaknya akan menelisik kasus skandal perbankan itu melalui mantan Presiden Komisaris Bank Modern, Samadikun Hartono. Menurut Saut, pihaknya akan mengkaji bagaimana Samadikun bisa dijadikan pintu masuk mengusut lebih lanjut kasus yang sudah mencuat sejak 1998 itu.

"Nanti kita lihat dulu, bagaimana SH (Samadikun Hartono) ini bisa dijadikan pintu masuk mengusut lebih lanjut kasus BLBI. Karena yang bersangkutan kan sudah jelas posisi kasus dan vonisnya. Cuma dia lari waktu mau dieksekusi," ujar Saut melalui pesan singkat kepada redaksi, Selasa (19/4).


Sebelumnya, Tim Terpadu Pemburu Koruptor berhasil menangkap buronan kasus BLBI, Samadikun Hartono di China pada Jumat lalu (15/4).

Selama 10 tahun lebih, Presiden Komisaris Bank Moderen itu lari dari incaran penegak hukum. Samadikun telah divonis bersalah karena menyalahgnakan dana BLBI. Saat krisis moneter 1998, Bank Moderen mendapat dana talangan dari Bank Indonesia sebesar Rp 2,557 triliun. Dirinya telah menyalahgunakan dana talangan BI yang secara keseluruhan berjumlah Rp 80,74 miliar. Kerugian negara mencapai Rp 169,472 miliar.

Bank Moderen merupakan salah satu dari 48 bank yang diberi dana talangan BI saat krisis moneter menerjang Indonesia sepanjang 1997 dan 1998. Pada Desember 1998, bank sentral menyalurkan Bantuan Likuiditas sekitar Rp 144,5 triliun kepada 48 bank.

Pengusutan mega-skandal BLBI, sebelumnya sempat juga disuarakan oleh mantan Katua KPK Abraham Samad. Di pengujung jabatannya, Samad dan pimpinan KPK lainnya ingin menuntaskan tiga kasus mega-korupsi, salah satunya skandal BLBI. Namun diakhir periode, Samad terganjal kasus pemalsuan dokumen administrasi kependudukan dengan terlapor Feriyani Lim yang ditangani Direktorat Reserse dan Kriminal Umum Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Barat.

Masih di periode Samad, KPK juga ingin membongkar pemberian Surat Keterangan Lunas (SKL) BLBI kepada grup milik Sjamsul Nursalim dan bukan kebijakan pengucuran BLBI, KPK menduga terjadi korupsi dalam penerbitan SKL di pemerintahan Megawati Soekarnoputri (2001-2004). Pasalnya, grup tersebut diduga masih berutang Rp 3,8 triliun lantaran asetnya tak cukup melunasi tunggakannya, tapi malah menerbitkan SKL pada Maret 2004. [rus]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya