Berita

David Maharya dan Zhang Dongye/dok

Bisnis

Politeknik St. Paulus Surakarta-Tiongkok Teken MoU

SENIN, 18 APRIL 2016 | 09:44 WIB | LAPORAN:

Politeknik St. Paulus, Surakarta menandatangani kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) dengan Universitas Chengdu, Provinsi Sechuan, Tiongkok di Bekasi, di Kampus STMIK Bina Insani Bekasi, Minggu (17/4). 

Kerjasama yang dijembatani South East Asia Ministers of Education for Open Learning Center (Seamolec) tersebut meliputi program gelar ganda (double degree program), pemagangan dan penempatan kerja bagi para lulusan Politeknik St. Paulus Surakarta.
 
Demikian dijelaskan Direktur Pengembangan dan Kerjasama Politkenik St. Paulus, David Maharya Ardyantara. Dalam penandatanganan tersebut,  Universitas Chengdu diwakili oleh Zhang Dongye selaku International Division dan Zhang Ziaoqian selaku Direktur Chengdu Textile College. Politeknik St. Paulus merupakan salah satu dari 70 perguruan tinggi dari seluruh Indonesia yang melakukan kerjasama dengan universitas tersebut.
 

 
"Ke-70 perguruan tinggi sepakat untuk membentuk konsorsium dan juga China Corner," terang David.

Terkait dengan konsorsium, jelas David, Politeknik St. Paulus Surakarta ditunjuk sebagai koordinator untuk wilayah Solo Raya yang dikoordinasi oleh Kandi Firman Said selaku IT Head Politeknik St. Paulus. Konsorsium meliputi business center, Care Giver (Pengasuh Lansia) dan industri kreatif.  Sementara China Corner dibentuk sebagai jembatan maya dalam transfer ilmu serta teknologi dari perguruan tinggi Tiongkok dan Indonesia.
 
"Kerjasama ini dilatarbelakangi dengan munculnya Tiongkok sebagai negara terkuat kuat di Asia di samping Jepang dan Korea Selatan khususnya dalam bidang teknologi, investasi serta tenaga ahli," terangnya melalui siaran pers.

Setiap tahunnya Tiongkok mengirim 40 ribu mahasiswa ke seluruh penjuru dunia untuk menuntut ilmu. Hal tersebut dijadikan acuan bagi peningkatan mutu dan kualitas tata kelola akademik oleh Politeknik Santo Paulus Surakarta.

Lebih lanjut David menyebutkan, kerjasama dengan Tiongkok ini diperlukan dan relevan bagi perguruan tinggi dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) serta dalam menghadapi persaingan dengan perguruan tinggi asing yang mulai masuk Indonesia pada 2017.[wid]
 

 

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya