Berita

sunny/net

Hukum

Sunny Jelaskan Perannya Di Reklamasi Teluk Jakarta

RABU, 13 APRIL 2016 | 20:28 WIB | LAPORAN:

Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) merampungkan pemeriksaan terhadap Sunny Tanuwidjaja, staf khusus Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Sebanyak 12 pertanyaan dilontarkan penyidik kepada Sunny terkait dugaan suap dalam pembahasan Raperda zonasi reklamasi dan kawasan stategis pantai utara Jakarta.

Usai proses pemeriksaan selama delapan jam lebih, Sunny mengaku tidak ditanyakan perihal uang suap yang diterima Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta M. Sanusi dari Presdir PT. Agung Podomoro Land Ariesman Wijaja. Dirinya juga mengaku tidak mengetahui soal praktik suap menyuap yang dilakukan pihak pengembang reklamasi dengan wakil rakyat di Kebon Sirih.


"Saya tidak tahu itu (suap pembahasan Raperda)," kata Sunny di pelataran Gedung KPK, Jalan Rasuna Said Jakarta Selatan, Rabu (13/4)

Terkait intensitas komunikasi dirinya dengan Chairman PT Agung Sedayu Group Sugianto Kusuma alias Aguan, Sunny mengaku tidak pernah berkomunikasi dengan pengusaha terkenal itu. Padahal sebelumnya Sunny pernah menjelaskan bahwa dirinya kerap berperan sebagai penghubung pertemuan Aguan dengan Gubernur Ahok selaku bosnya. Melalui dirinya pula diketahui Ahok meminta jadwal pertemuan dengan Aguan setiap satu bulan sekali.

"Dengan Aguan tidak," singkatnya.

Sunny pun membantah saat ditanyakan terkait perannya sebagai perantara informasi antara pihak terkait pembahasan reklamasi.

"Ditanyakan juga soal itu. Intinya saya menerima informasi dari pengembang dan saya menyampaikannya kepada pak gubernur dan eksekutif," ujarnya.

Mantan peneliti Center for Strategic and International Studies (CSIS) itu menambahkan, bukan hanya pihak pengembang yang meminta bantuannya agar bisa dipertemukan dengan Gubernur Ahok. Sebaliknya, Ahok juga sempat meminta bantuannya untuk dipertemukan dengan para pengembang.

"Bukan cuma pengembang. Kan biasanya pak Ahok bisa ketemu mereka sendiri, kadang minta bantu saya jadwalkan," jelas Sunny.

Sunny sendiri menjadi salah satu yang dicegah bepergian ke luar negeri untuk enam bulan ke depan demi kepentingan penyidikan kasus tersebut. Pencegahan dilakukan penyidik KPK lantaran Sunny diduga mengetahui banyak soal pembahasan Raperda yang selalu mandek di DPRD DKI.

KPK sendiri telah menetapkan tiga orang sebagai tersangka dalam kasus suap pembahasan Raperda Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RWZP3K) Provinsi Jakarta dan Raperda tentang Rencana Tata Ruang (RTR) Kawasan Strategis Pantai Jakarta Utara.

Mereka adalah Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta M Sanusi, Personal Assistant PT APL Trinanda Prihantoro, dan Presiden Direktur PT APL Ariesman Widjaja. Sanusi diduga telah menerima suap sebesar Rp 2 miliar dari Ariesman Widjaja melalui Trinanda. [wah] 

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya