Berita

ahok/net

Hukum

Siapa Yang Ngawur, BPK Atau Ahok?

RABU, 13 APRIL 2016 | 01:53 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

Pernyataan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama (Ahok) yang menyebut Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) 'ngawur', sesaat setelah keluar dari Gedung KPK (Selasa 12/4) , menuai kritik.

Ketua Perhimpunan Magister Hukum Indonesia (PMHI), Fadli Nasution, menyesalkan pernyataan Ahok tersebut. Sebagai seorang Kepala Pemerintahan Daerah, seharusnya Ahok mengetahui tugas dan wewenang BPK.

Menurut Fadli, sebagai lembaga tinggi negara yang dibentuk berdasarkan Pasal 22E UUD 1945, BPK berwenang untuk memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara.


"Pembelian lahan RS. Sumber Waras senilai Rp 800 M yang terindikasi korupsi itu kan menggunakan uang negara, jadi wajar saja BPK melakukan audit investigasi supaya kasus ini jadi terang benderang," ujar Fadli kepada redaksi, Rabu (13/4).

Selama lembaga ini ada, BPK telah bekerja sesuai Konstitusi dan UU Nomor 15 Tahun 2006, belum ada pihak yang mengatakan BPK 'ngawur'.

"Baru kali ini ada Gubernur seperti Ahok yang mengatakannya. Tentu ini tidak etis dan bisa menjadi preseden buruk bagi pihak-pihak yang juga diaudit oleh BPK," kata Fadli.

Apalagi, pernyataannya itu disampaikan Ahok, setelah diperiksa sebagai Saksi dalam kasus Korupsi RS. Sumber Waras di KPK. Dimana audit investigasi yang dilakukan BPK digunakan untuk kepentingan penyidikan kasus ini. Pernyataan Ahok ini dapat diindikasikan sebagai tindakan yang menghalangi atau memengaruhi proses penyidikan (obstruction of justice).

"Barangkali Pak Ahok kelelahan setelah diperiksa penyidik KPK selama 12 jam, bahkan dikabarkan pingsan, karena panik jadi asal sebut saja untuk mencari kambing hitam. Kalau begitu siapa sebenarnya yang 'ngawur'," tutup Fadli. [rus]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya