Berita

ilustrasi/net

Hukum

Sudah Tujuh Jam Interogasi Ahok, Sudahkah KPK Temukan Niat Jahat?

SELASA, 12 APRIL 2016 | 16:18 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Begitu tiba di Gedung KPK pukul 09.10 WIB dengan mengenakan batik berwarna cokelat, Basuki T. Purnama alias Ahok langsung mencak-mencak dengan gaya khasnya. Lagi-lagi Badan Pemeriksa Keuangan jadi sasaran kekesalannya.

Kekesalan Ahok boleh dianggap wajar. Hasil audit investigatif BPK-lah yang membawa Ahok masuk ke ruang interogasi KPK.

Kasus ini bermula saat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membeli lahan milik Yayasan Kesehatan Sumber Waras (YKSW) senilai Rp 800 miliar pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan tahun 2014.


Oleh BPK, proses pembelian itu dinilai tidak sesuai dengan prosedur dan Pemprov DKI membeli dengan harga lebih mahal dari seharusnya sehingga mengakibatkan kerugian negara sebesar Rp 191 miliar.

BPK juga menemukan enam penyimpangan dalam pembelian lahan Sumber Waras. Enam penyimpangan itu adalah penyimpangan dalam tahap perencanaan, penganggaran, tim, pengadaan pembelian lahan RS Sumber Waras, penentuan harga, dan penyerahan hasil.

"Sekarang saya pingin tahu KPK mau tanya apa, jelas BPK-nya ngaco begitu kok," ketusnya di hadapan para wartawan di Gedung KPK, Jakarta, tadi pagi.

Saat berita ini dinaikkan, Ahok dikabarkan masih berada di dalam gedung KPK. Sekitar tujuh jam sudah Ahok dicecar pertanyaan penyelidik KPK.

Ketika ditanyai wartawan soal materi penyelidikan terhadap Ahok, Ketua KPK Agus Rahardjo menjelaskan.

Dia katakan, penyelidik akan membandingkan keterangan Ahok dengan laporan audit investigatif BPK.

"Jadi, penyelidikan ini untuk mendalaminya," ujar Agus, saat jumpa pers di kantornya.

Lamanya pemeriksaan ini menimbulkan pertanyaan. Soalnya pada Maret lalu, Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata, menyampaikan bahwa pihaknya belum menemukan niat jahat oknum pejabat negara terkait pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Alex menambahkan, meski BPK telah menemukan adanya penyimpangan, namun pihaknya tetap perlu membuktikan apakah ada niat jahat seseorang dalam pembelian lahan YKSW.

Alex mengakui bahwa pihaknya yang meminta BPK untuk mengaudit pembelian lahan Sumber Waras. KPK pun telah menerima hasil audit BPK. Menurutnya, hasil audit tersebut hanya salah satu alat bukti. Karena itu, pihaknya juga masih menggali indikasi kerugian negara dari pemeriksaan saksi-saksi

Kini, sudah tujuh jam interogasi berlangsung. Apa yang ditemukan para penyelidik di dalam ruang interogasi sungguh membuat penasaran. [ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya