Berita

Politik

Jokowi Pemimpin Gaya "Megalomania"

SELASA, 12 APRIL 2016 | 11:16 WIB | OLEH: SYA'RONI

SAAT meninjau pengerjaan tol Pejagan-Pemalang di Jawa Tengah, Presiden Jokowi membanggakan bahwa tol yang mangkrak selama 20 tahun itu akhirnya bisa dirampungkan hanya dalam tempo 14 bulan saja. Meskipun faktanya yang sudah rampung baru 21 km dari 58 km yang direncanakan.

Pernyataan demikian secara implisit seakan ingin menyatakan bahwa Jokowi lah yang mampu menuntaskan proyek-proyek mangkrak peninggalan pemimpin-pemimpin sebelumnya. Bila dirunut rentang 20 tahun itu melewati masa kepemimpinan Soeharto, Habibie, Gus Dur, Megawati hingga SBY.

Tidak kali ini saja Jokowi membanggakan kinerjanya sambil menyebut rentang waktu lamanya suatu proyek terhenti atau mangkrak. Kebiasaan tersebut sudah terlihat semenjak menjabat Gubernur Jakarta.

Misalnya, saat meninjau pengerukan Kali Nipah di Petojo Jakarta Selatan pada 2013 dalam kapasitasnya sebagai Gubernur Jakarta, Jokowi menyatakan bahwa Kali Nipah sudah 30 tahun tidak dikeruk. Kali Nipah adalah salah satu dari 884 kali lainnya yang sudah puluhan tahun tidak dikeruk.

Pada saat menjabat presiden, Jokowi mulai intensif mengumbar kata-kata mangkrak, misalnya pembangunan Waduk Jatigede dikatakannya mangkrak sejak zaman Bung Karno, dirinya perintahkan 2017 harus bisa beroperasi.

Bahkan dalam kunjungan ke Tol Balikpapan-Samarinda, Presiden Joko Widodo mengatakan hambatan pembangunan proyek yang mangkrak bertahun-tahun kadang-kadang bisa diselesaikan dengan cepat dalam waktu 5 menit.

Istilah mangkrak puluhan tahun seakan menjustifikasi bahwa pemimpin-pemimpin terdahulu tidak mampu bekerja dengan baik. Dan Jokowi ingin menegaskan bahwa persoalan yang gagal ditangani oleh para pemimpin sebelumnya ternyata baru bisa ditangani saat kepemimpinannya.

Pemimpin yang bijak seharusnya tidak menihilkan ikhtiar para pendahulunya. Klaim yang selalu merasa bahwa dirinyalah yang paling bisa dan paling hebat bisa dianggap sebagai gejala megalomania.

Semestinya, Jokowi bisa memberikan pernyataan yang lebih arif. Misalnya pembangunan tersebut merupakan rintisan para pemimpin dahulu dan dirinya hanyalah salah satu dari tim estafet yang diberi bagian terakhir untuk melewati garis finis.

Karena tidak semua pekerjaan bisa ditangani oleh satu pemimpin saja. Misalnya, gorong-gorong depan Istana ternyata sudah 5 - 6 tahun tidak dikeruk sehingga menyebabkan kebanjiran pada awal 2016. Padahal masa tersebut dilewati kepemimpinan Jokowi sebagai Gubernur Jakarta yakni 2012 hingga 2014.

Itu membuktikkan semua pemimpin memiliki keterbatasan. Bahkan gorong-gorong Istana yang jaraknya hanya sejengkal dari Balai Kota, bisa terlewatkan oleh Jokowi.

Mestinya peralihan estafet kepemimpinan tidak menimpakan kesalahan pada pemimpin sebelumnya. Mudah-mudahan Presiden Jokowi bisa menggunakan istilah yang lebih bijak untuk menggantikan istilah mangkrak bertahun-tahun.[***]

Penulis adalah Sekretaris Jenderal Himpunan Masyarakat Untuk Kemanusiaan dan Keadilan (Humanika).

Populer

Seluruh Fraksi di DPR Kompak Serang Kejagung soal Tom Lembong

Rabu, 13 November 2024 | 18:01

Kapolri Mutasi 55 Pati dan Pamen, Ada 3 Kapolda Baru

Selasa, 12 November 2024 | 23:52

Berkinerja Buruk, Kadis Parekraf Layak Diganti

Rabu, 13 November 2024 | 00:20

"Geng Judol" di Komdigi Jadi Gunjingan sejak Bapak itu Jabat Menteri

Rabu, 06 November 2024 | 07:53

Dedi Prasetyo Dapat Bintang Tiga jadi Irwasum, Ahmad Dofiri Wakapolri

Selasa, 12 November 2024 | 22:50

Tak Terima Dikabarkan Meninggal, Joncik Laporkan Akun Facebook "Lintang Empat Lawang" ke Polisi

Kamis, 07 November 2024 | 06:07

Musa Rajekshah Dorong Pemetaan Potensi dan Keunggulan Desa

Kamis, 07 November 2024 | 21:43

UPDATE

Pria Gagal Nyaleg Sampai Nekat Bunuh Diri Depan MA Brasil

Jumat, 15 November 2024 | 14:03

Ijazah Pesantren Harus Diakui Negara Tanpa Syarat

Jumat, 15 November 2024 | 13:55

Rumah Tokoh Asal Riau Dilelang Bank Gara-gara Debiturnya Ngemplang Kedit

Jumat, 15 November 2024 | 13:54

Indonesia Dorong Pengoptimalan Pemanfaatan IK-CEPA untuk Tingkatkan Kinerja Perdagangan

Jumat, 15 November 2024 | 13:45

Pemprov DKI Pastikan Program Bansos Tak Berkaitan dengan Dukungan Pilkada

Jumat, 15 November 2024 | 13:36

Dipimpin Puan, Rapat Persiapan Uji Kelayakan Capim KPK Tertutup

Jumat, 15 November 2024 | 13:36

Dialog Kebangsaan Hari Pahlawan: Jejak Sejarah Lagu Indonesia Raya dan Inspirasi Membangun Nasionalisme

Jumat, 15 November 2024 | 13:31

Regulasi IPS Biang Kerok Kemurkaan Peternak Sapi Perah

Jumat, 15 November 2024 | 13:19

Permintaan Baterai Naik, Komatsu Jepang Tingkatkan Investasi di AS

Jumat, 15 November 2024 | 13:01

Citra Kejaksaan Bisa Terpuruk Jika Tidak Koreksi Diri

Jumat, 15 November 2024 | 12:59

Selengkapnya