Berita

ongen sangaji/net

Hukum

REKLAMASI TELUK JAKARTA

Ongen Sangaji Disodori 16 Pertanyaan

SENIN, 11 APRIL 2016 | 18:56 WIB | LAPORAN:

Anggota Baleg DPRD DKI Jakarta, Mohamad Sangaji, mengaku dicecar 16 pertanyaan dari penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam penyidikan kasus dugaan suap terkait Raperda tentang Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (ZWP3K) dan Raperda tata ruang kawasan strategis di pantai utara Jakarta.

"Pemeriksaan tadi tentang tugas saya sebagai anggota Baleg, ada sekitar 16 pertanyaan," ujarnya usai pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Senin (11/4).

Politisi yang akrab disapa Ongen itu tak mau banyak bicara mengenai proses pembahasan Raperda zonasi reklamasi dan Raperda tata ruang kawasan strategis yang mandek lantaran perdebatan alot mengenai perbedaan kewajiban bagi para pengembang.


"Sebagai saksi, saya sudah sampaikan ke penyidik dan ini enggak boleh disampaikan ke teman-teman," ucapnya.

Diketahui sebelumnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meminta tiga poin yang menjadi kewajiban pengembang proyek reklamasi. Pertama, perlu menyediakan ruang terbuka hijau beserta fasilitas sosial dan umum.

Kedua, wajib memberikan lahan sebanyak lima persen dari total yang dapat dijual agar pemerintah dapat membangun rumah susun.

Ketiga, pengembang wajib membayar uang untuk kas daerah dengan penghitungan 15 persen dari total lahan yang dijualbelikan dikali dengan Nilai Jual Obyek Pajak (NJOP).

Poin ketiga di atas yang membuat pembahasan Raperda mandek dan belum menemui kesepakatan antara DPRD DKI Jakarta dengan Gubernur DKI Jakarta.

Eksekutif menghendaki kontribusi 15 persen, sementara legislatif menyodorkan angka 5 persen seperti yang ditekankan pada poin kedua. Selain itu ada juga wacana dari legislatif untuk menghapus kewajiban pengembang dan diganti dengan konversi uang dari kewajiban kedua.

Terkait mandeknya usulan poin ketiga itu juga Sanusi pernah dihubungi Sunny Tanuwidjaja selaku Staf Khusus Gubernur DKI Jakarta, Basuki T. Purnama (Ahok), hingga akhirnya Sanusi dicokok KPK dalam operasi tangkap tangan akhir Maret 2016. [ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya