Korps Adhyaksa kembali tercoreng menyusul tertangÂkapnya oknum jaksa Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Oknum jaksa tersebut diduga terlibat kasus korupsi BUMN. Dia ditangkap bersama seorang pegawai BUMN.
Mendengar kabar terseÂbut Jaksa Agung M Prasetyo, tadi malam langsung mengkonsolidasikan seluruh anak buahnya; Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (JAM Pidsus) Arminsyah, Jaksa Agung Muda Intelijen (JAM Intel) M Adi Toegarisman dan Kepala Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta Sudung Situmorang.
Hingga berita ini diturunkan, belum diketahui hasil rapat koordinasi tersebut. Hingga tadi malam, Jaksa Pras pun belum menyatakan sikap resminya.
Siang harinya sebelum raÂpat koordinasi digelar, M Adi Togarisman bersama Sekretaris JAM Was (Sesjamwas) Jasman Panjaitan menyambangi KPK untuk meminta penjelasan terkait kebenaran penangkapan jaksa tersebut.
Kembali ke rapat koordinasi yang digelar Jaksa Pras, ternyata dari sekian banyak JAM yang hadir saat rapat tersebut, hanya Jaksa Agung Muda Pengawas (JAM Was) Widyo Pramono yang tak hadir.
Kemarin Widyo sedang dituÂgaskan ke Kalimantan Timur. Jaksa Widyo mengatakan, dia sudah mengutus Sesjamwas Jasman Panjaitan untuk menÂgawal dan mencari tahu terkait proses penangkapan tersebut.
Pastinya Widyo marah besar begitu mendengar kabar ada oknum jaksa yang tertangkap KPK. "Biarin saja ditangkap. Kita sudah bilang jangan main-main, kok masih saja ada jakÂsa yang begitu," ujar Widyo Pramono saat dihubungi
Rakyat Merdeka tadi malam. Berikut petikan wawancara terkait OTT tersebut:
Apa informasi yang Anda daÂpatkan terkait OTT KPK terhÂadap oknum jaksa Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta? Saya sedang tugas luar di Kalimantan Timur, tetapi kami sudah perintahkan Sesjamwas Pak Jasman Panjaitan ke KPK untuk mengecek kebenaran informasinya, dan sampai malam begini belum ada laporan konkret.
Jadi benar nih ada jaksa yang tertangkap KPK?Disinyalir yang kena OTT itu orang luarnya, bukan jaksa. Tetapi kita masih menunggu informasi resminya. Sementara ini masih menantikan hasil pengÂumpulan informasi resminya.
Lantas bagaimana Anda menanggapi aksi jaksa nakal yang tertangkap OTT itu? Kalau masih ada jaksa yang seperti itu, sama saja dia bunuh diri. Itu menantang maut naÂmanya. Yang seperti-seperti itu harus dibersihkan. Sudah sering dilakukan tindakan terhadap jaksa-jaksa seperti itu, kok masih ada saja yang terlibat begitu, ya biarkan saja diproses. Itu bunuh diri dia namanya. Sudah tahu risikonya, masih saja melakuÂkan, ya itu menantang maut namanya.
Apa yang akan dilakukan oleh Kejaksaan Agung? Untuk jaksa seperti itu, saya sendiri keliling dan selalu meÂnegaskan dan mengawasi agar tidak terjangkiti penyakit sepÂerti itu ke jaksa-jaksa lainnya. Agar jaksa-jaksa lainnya tidak terjangkiti. Termasuk yang saya lakukan di Kalimantan Timur saat ini, adalah untuk memberÂsihkan jaksa-jaksa dari perilaku jaksa yang seperti itu. Yang begitu-begitu itu memang harus dibersihkan. ***