Berita

foto: istimewa

Mahasiswa: Australia Harus Angkat Kaki Dari Laut Timor Leste!

KAMIS, 24 MARET 2016 | 19:54 WIB | LAPORAN:

Australia harus berhenti mensabotase dan mengambil oli dari perbatasan laut Timor Leste.

Hal itu disuarakan sejumlah mahasiswa asal Timor Leste yang tergabung dalam Klibur Estudiante Timor Leste (Keustil) saat melakukan aksi unjuk rasa di depan Kedutaan Besar Australia untuk Indonesia, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (24/3).

"Kita menuntut Australia karena mensabotase perbatasan laut kita dan mengambil oil dari wilayah Timor Leste," terang Koordinator aksi, Nelson Pereira.


Menurutnya, sejak 1971 Australia sudah melakukan perundingan ilegal bersama Indonesia untuk wilayah maritim yang disebut Celah Timor (Timor Gap) tanpa pernah mengajak rakyat Timor Portugis (Timor Leste).

"Hasil perundingan yang dijalankan pada November 1973, Australi mendapatkan keuntungan paling besar dari perundingan tersebut," jelasnya.

Dia jelaskan, meski sudah ada referendum pada 30 Agustus 1999, rakyat Maubere menentukan sikap untuk melepaskan diri dari Indonesia. Namun, Australia tetap menggunakan kesepakatan batas maritim dengan Indonesia tahun 1971 dan 1972 tidak serta merta menentukan batas maritim yang baru.

"Maka dari itu, kesepakatan yang tetap dijalankan hingga saat ini sesungguhnya ilegal," tegas Nelson.

Mengenai ekspolitasi minyak, Nelson menuturkan, ladang minyak Laminaria-Carollina dieksploitasi lebih dari 100 juta bar oleh Woodside Auatralian Petroleum, BHP dan Shell.

"Pemerintah Australia mendapatkan keuntungan US $ 900 juta tanla pernah dinikmati orang Timor. Dan cadangan minyak ini hampir habis," terangnya.

Karenanya, dia menantang Australia untuk membuktikan dirinya sebagai negara besar yang katanya siap membantu negara-negara berkembang di Asia Pasifik tanpa syarat dan niat buruk.

"Jadilah negara yang berlapang dada, jangan menjadi negara munafik," demikian Nelson. [sam]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya