Berita

Jubir PPP: Ayo Besarkan PPP, Buang Ego Dan Nafsu Serakah

SELASA, 22 MARET 2016 | 22:18 WIB | LAPORAN: DEDE ZAKI MUBAROK

Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pimpinan Djan Faridz heran melihat manuver Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi) belakangan ini dalam menyoroti konflik internal partai berlambang Kabah tersebut.

Apalagi, Parmusi mengaku-ngaku sebagai salah satu organisasi pendiri PPP. (Baca: PPP Djan Faridz Tak Persoalkan Kader Parmusi Hengkang)

"Sebenarnya, urusan fusi PPP atau unsur di PPP sudah lama tidak dibicarakan orang, sudah tidak zaman, kuno, bahkan ketinggalan zaman. PPP satu untuk umat, kok sekarang mereka malah kembali mundur jauh ke belakang," ungkap Ketua Bidang Komunikasi dan Informasi DPP PPP Akhmad Gozali Harahap, dalam keterangannya, Senin (21/3).


Sebelumnya, Ketua Umum PP (PP Parmusi Usamah Hisyam menuding Djan Faridz tidak punya itikad baik untuk islah, bahkan mengacaukan proses islah karena menggugat pemerintah sebesar Rp 1 triliun ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

Dan hari ini, kader Parmusi se-Indonesia mengancam mundur dari PPP pimpinan Djan Faridz. (Baca: Kubu-Djan: Usamah Hisyam A Historis Dalam Proses Konflik PPP)

"Sudahlah, ayo kita besarkan PPP, buang ego, buang nafsu serakah, hentikan cawe-cawe yang tdk berguna, solidkan barisan untuk memajukan PPP. Acuan kita adalah UU Partai Politik, Keputusan Mahkamah Partai dan Keputusan MA 601. Tanpa landasan hukum yang berlaku negara bisa rusak dan PPP semakin lama semakin hancur," demikian Gojali.

Sebelumnya, Gojali sendiri heran melihat Usamah yang tiba-tiba bicara soal PPP. Padahal dia bukan siapa-siapa di partai berlambang Kabah tersebut. Karena Usamah bukan pengurus dan bukan pula ormas pendiri.

"Karena salah satu pendiri adalah MI (Muslimin Indonesia), bukan Parmusi sehingga tidak kompeten bicara soal PPP apalagi soal islah atau konflik PPP. Bahkan dia itu dikenal 'kutu loncat' dari satu partai ke partai yang lain. Kenapa kok sekarang seolah-olah merasa dirinya juru damai, juru selamat di PPP. Padahal semua orang tahu track record Usamah. Jadi tidak usah ikut cawe-cawe, lebih baik konsentrasi urusin Parmusi," tegasnya. [zul]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya