Berita

Bisnis

Program Magang di Bali Akan Berkelanjutan

SABTU, 19 MARET 2016 | 12:24 WIB | LAPORAN: DEDE ZAKI MUBAROK

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Bali, I Dewa Nyoman Patra menyebutkan bahwa program magang bagi para pemuda yang digulirkan Kementrian Koperasi dan UKM di tiga wilayah di Bali (Denpasar, Bangli, dan Klungkung) bakal terus berkelanjutan.

"Artinya, setelah selesai 25 hari program magang ini, para peserta sekitar 300 orang akan kembali kita kumpulkan dalam satu acara dengan mengundang Bank BRI. Kita akan me-link-an mereka dengan Bank BRI terkait permodalan usaha. Karena sejatinya, kita itu memfasilitasi mereka terkait peningkatan SDM, permodalan, dan pasar," kata Nyoman Patra kepada wartawan di Kota Denpasar, Jumat (18/3).

Nyoman Patra menilai bahwa program magang yang melibatkan 60 UKM di Bali itu merupakan program strategis bagi generasi muda untuk mengubah mindset dari pencari kerja menjadi pencipta lapangan pekerjaan (wirausaha).


Pada program magang itu, menurut Nyoman Patra, ada dua unsur anak muda yang terlibat. Yaitu, yang sudah memiliki usaha dan yang sama sekali belum memiliki usaha. "Anak muda yang sudah memiliki usaha kita magangkan untuk belajar lebih meningkatkan kualitas usahanya. Termasuk mendapat motivasi tambahan untuk bisa lebih maju lagi", tandas dia.

Sedangkan bagi pemuda yang belum memiliki usaha, lanjut dia, program magang digulirkan agar mereka mengetahui seluk-beluk dunia kerja. Bahkan, lebih dari itu, diharapkan mereka bisa tertantang untuk segera memiliki usaha sendiri sebagai pencipta lapangan pekerjaan atau menjadi mitra usaha (franchise) di tempat magangnya. ‎"Mereka kita magangkan agar ilmu yang mereka peroleh di dunia sekolah berubah menjadi satu ketrampilan usaha sebagai modal awal berwirausaha. Atau juga, mereka bisa menjadi tenaga ahli di perusahaan tempat magangnya dengan gajih tinggi", imbuh Nyoman Patra.

‎Nyoman Patra menambahkan, berbagai jenis usaha yang menjadi tempat magang tersebut antara lain usaha kerajinan batik, kerajinan keranjang sokasi, uang kepeng, tenun ikat, batok kelapa, air mineral, lukisan, kerajinan perada, bengkel, penyosohan beras, dan simpan pinjam. "Yang paling favorit memang sektor kuliner dan kerajinan tangan", pungkas dia.[wid]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya