Berita

net

Politik

Masyarakat Dibodohi BPJS Kesehatan

SABTU, 19 MARET 2016 | 10:10 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Faktor penting yang membuat BPJS Kesehatan mengalami defisit sehingga harus menaikkan iuran peserta adalah tidak harmonisnya hubungan antar lembaga dan kesalahan manajemen.

Demikian disampaikan Ketua Yayasan Pemberdayaan Konsumen Kesehatan Indonesia, dr. Marius Widjajarta, dalam diskusi "BPJS, Antara Sehat dan Sengsara", di Cikini, Jakarta, Sabtu (19/3).

Ia mengungkapkan bahwa ada ketidakhamornisan hubungan antara BPJS Kesehatan yang berposisi operator dengan Kementerian Kesehatan selaku regulator.


"Saya inginkan dari pihak BPJS Kesehatan supaya salaman dulu dengan Kementerian Kesehatan," kata Marius kepada Kepala Group Komunikasi Publik BPJS Kesehatan M Ikhan dan Staf Ahli Menteri Kesehatan Donald Pardede yang juga menjadi narasumber dalam diskusi itu.

Marius ingatkan, BPJS Kesehatan adalah lembaga pemerintah non departemen yang seharusnya tidak mengambil alih wewenang Kementerian Kesehatan membuat regulasi.

"Saya dengar dari Bu Menkes sendiri kalau rapat bareng sampai gebrak-gebrakan meja, itu Sekjen Kemenkes yang gebrak meja," ungkapnya.

Ia mengkritik BPJS Kesehatan kerap membuat aturan-aturan yang seharusnya tidak ada. Ia mengaku memegang data dari 1 Januari 2014 sampai Maret 2015 di mana banyak sekali terdapat kesalahan manajemen dan tumpang tindih aturan antara BPJS Kesehatan dan Kementerian Kesehatan.

"BPJS bilang pelayanan yang selama ini bagus akan lebih bagus lagi kalau ada penambahan iuran. Masyarakat merasa dibodohi kalau tahu menajamen yang amburadul dari BPJS Kesehatan," ucapnya.

"Dari investigasi kami ke BPJS, posisi keuangan yang muncul sekarang ini akibat kesalahan manajemen," tegas Marius. [ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya