Kereta rel listrik (KRL) atau commuter line relasi Stasiun Manggarai ke Stasiun Tanah Abang mengalami gangguan, kemarin.
Penyebabnya, Kereta Api (KA) Senja Utama Solo anjlok di Stasiun Tanah Abang. Akibatnya, ribuan penumpang menumpuk di Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan.
Menjelang siang, kepadatan penumpang berangsur normal. Sudah tidak terlihat lagi penumÂpukan penumpang. Hal itu berÂbanding terbalik pada pagi hari, di mana ribuan penumpang berÂjejal di peron stasiun. Pasalnya, bertepatan dengan jam masuk kerja. Kendati demikian, masih terlihat puluhan penumpang yang duduk di kursi peron.
Perjalanan kereta yang mengaÂrah ke Stasiun Tanah Abang, beÂlum sepenuhnya normal. Petugas terus menginformasikan kepada penumpang melalui pengeras suÂara bahwa jurusan Tanah Abang belum normal. Penumpang diimÂbau untuk mencari alternatif alat transportasi lain.
Tidak semua relasi KRL terganggu. Commuter line lintasMaja/Parung Panjang/Serpongâ€"Tanah Abang tetap berjalan normal. Begitu pula lintas Bekasiâ€"Jakarta Kota dan Bogor/Depokâ€"Jakarta Kota berÂjalan seperti biasa. Sedangkan dari arah Jatinegara menuju Manggarai/Depok/Bogor perÂjalanan KRL hanya dapat dilakuÂkan sampai Tanah Abang.
Fery Hidayat, salah satu penumpang jurusan Stasiun Tanah Abang ini juga merasakan dampak dari anjloknya kereta. "Tadinya mau turun di Tanah Abang, tapi diinformasikan petugas bahwa kereta hanya sampai Stasiun Manggarai," keluh Feri.
Sebetulnya, kata pria berumur 30 tahun ini, informasi anjloknya kereta sudah diketahuinya seÂjak pagi hari. Akhirnya, untuk menghindari berjubelnya penÂumpang, dia memilih berangkat usai sholat dzuhur dari Stasiun Cakung, Jakarta Timur.
"
Alhamdulillah kereta kosong, tapi ya itu masih belum normal dan harus turun di Manggarai," ucap pria yang bekerja di Gedung DPR, Jakarta ini.
Padahal sehari-harinya, ia selalu turun di Stasiun Tanah Abang. Setelah itu melanjutkan perjalanan, naik kereta jurusan Serpong dan turun di Stasiun Palmerah. "Dari stasiun tinggal jalan saja ke DPR," tandasnya.
Walhasil, dengan adanya gangguan tersebut, Feri merasa terganggu. Soalnya, dari Stasiun Manggarai ke Gedung DPR luÂmayan jauh.
"Ini mau pesan ojek online. Untuk hari ini, pengeluaran transÂportasi membengkak dibanding biasanya," tutur Fery.
Untuk itu, dia berharap gangÂguan KRL bisa diminimalisir, sehingga tidak merugikan penÂumpang. "Soalnya, dalam sebuÂlan ini sudah dua kali gangguan," tutupnya.
Senada, Aris salah satu penumpang yang naik dari Stasiun Depok juga merasakan dampak dari anjloknya kereta di Stasiun Tanah Abang.
"Harusnya turun Tanah Abang, jadinya turun Manggarai," keluh pria yang bekerja di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat ini.
Walhasil, Aris mengaku harus menyiapkan uang transportasi yang cukup banyak karena meÂnyambung taksi. "Paling tidak, harus keluar Rp 50 ribu lagi agar sampai kantor," ucapnya.
Padahal, dia sudah melamÂbatkan jadwal berangkatnya ke kantor. "Tadi, rencana berangÂkat jam 8 pagi, saya undur jam 12 siang. Tapi hasilnya sama saja," ujarnya.
Tak hanya itu, perjalanan kereÂta juga agak lambat. "Biasanya sampai Manggarai 45 menit, tadi 1,5 jam karena harus bergantian masuk Stasiun Manggarai," ceritanya.
Dia berharap, ke depannya tidak ada lagi gangguan kereta,sehingga penumpang tidak dirugikan. "Manajemen KRL harus berbebah untuk terus memberiÂkan pelayanan yang memuaskan kepada penumpang," tandasnya.
Kejadian tidak mengenakan juga dialami Lukman. Warga Pondok Cina ini, mengaku baru mengetahui informasi kereta anÂjlok saat tiba di Stasiun Pondok Cina. Namun, dia bertahan naik kereta ke kantornya di Tanah Abang, meski perjalanan hanya sampai Manggarai.
"Agak telat keretanya, penÂumpangnya juga agak numpuk. Ke Tanah Abang tak ada. Saya naik kereta yang ke Jakarta Kota saja," ujar Lukman.
Sebab, kata Lukman, bila menggunakan moda transporÂtasi lain justru akan lebih lama. Dia baru akan naik angkutan kota dari Stasiun Jakarta Kota ke tempat tujuan.
"Dari tadi ada pengeras suara, ada gangguan," kata dia.
Sedangkan Wahyudi, petugas keamanan Stasiun Manggarai memastikan, relasi Manggarai-Tanah Abang sudah kembali normal sejak pukul 11.00 WIB.
"Padatnya penumpang tadi pagi, jam 8 sampai 10," ujar Wahyudi.
Dia meminta kepada penÂumpang agar tidak khawatir lagi datang ke stasiun karena semua perjalanan kereta sudah berjalan seperti biasa, dan tidak ada keÂpadatan penumpang.
Humas PT KAI Commuter Line Jabodetabek (KCJ) Eva Chairunnisa mengatakan, perjalanan kereta Commuter Line dari Bogor-Tanah Abang-Jatinegara kembali normal. Petugas telah mengevakuasi kereta api yang anjlok di Stasiun Tanah Abang.
"Mulai pukul 10.55 pagi, KRL dari Bogor atau Depok menuju Duri-Kampung Bandan-Jatinegara dan arah sebaliknya dapat meleÂwati Stasiun Tanah Abang kemÂbali," ujar Eva, kemarin.
Eva menambahkan, rangkaian pertama yang melintas adalah KA1821 relasi Bogor-Duri. Selanjutnya, PT KCJ berupaya sesegera mungkin mengurai antrean kereta. ***