Berita

rizal ramli/net

BLOK MASELA

Begini Cara Malaysia Mengelola Kilang Gas Terapung

KAMIS, 10 MARET 2016 | 19:08 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Indonesia perlu belajar banyak dari Malaysia yang menyerahkan kendali pengelolaan blok migasnya kepada Petronas sehingga bisa dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyatnya.‎

Pada Jumat (7/3) pekan lalu, BUMN Malaysia itu secara resmi meluncurkan The FLNG SATU yaitu kilang apung yang dibangun oleh Petronas bersama mitra strategisnya dari Korea Selatan Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering (DSME) and Technip. Kilang apung ini akan beroperasi di lapangan gas Kanowit Malaysia, 180 kilometer (112 mil) lepas Pantai Sarawak.

Petronas juga sedang membangun FLNG DUA bersama mitra bisnis lainnya yaitu Samsung Heavy Industries dan akan ditambatkan di Lapangan Rotan, 130 kilometer (81 mile) lepas pantai Sabah, Malaysia.


"Malaysia setuju FLNG tapi Petronas operatornya. Inikan bagus, istilahnya keluar kantong kanan masuk kantong kiri. Tapi usulan FLNG Blok Masela operatornya Inpex tapi dibiayai negara melalui cost recovery. Ini kan keluar duit negara, masuk ke investor asing," ujar pengamat kebijakan migas, Yusri Usman, melalui sambungan telepon kepada redaksi, Kamis (10/2).

‎Dia mengatakan, pengembangan gas Blok Masela yang terletak di Laut Arafuru bisa saja dikelola oleh Pertamina. Terpenting, dibuat terlebih dahulu Front End Engineering Design (FEED) sehingga bisa ditemukan angka pasti terkait beban dan biaya teknologinya.‎‎

"Dalam PoD (Plan of Development) Inpex biaya FLNG blok Masela 14,8 miliar dolar AS, tapi belum tentu sebesar itu. Contohnya IDD (proyek laut dalam) Chevron Kaltim disetujui Pak Purnomo (Purnomo Yusgiantoro selaku Menteri ESDM) sebesar 6 miliar dolar AS, tapi akhir 2012 dilakukan revisi desain menjadi 12 miliar dolar AS.  Makanya, PoD Blok Masela belum pasti segitu, sangat mungkin bertambah," ulasnya.

Pada prinsipnya, dia menilai konsep pengembangan gas Abadi Blok Masela yang disampaikan Kemenko Maritim dan Sumberdaya yang dipimpin Rizal Ramli sudah tepat.

Menurut dia, bangsa Indonesia sudah berpengalaman membangun kilang di darat. Jika jadi dengan skema pipanisasi, maka hal ini bukan proyek pipa terbesar di Indonesia, karena sebelumnya juga pernah dibangun jalur pipa gas laut. Diantaranya, North Bali ke Gresik sepanjang 370 Km; lapangan Kakap Natuna ke Singapura sepanjang 500 Km; lapangan Koridor Jambi ke Singapura sepanjang 248 Km; dan lapangan Kepodang ke PLTU Tambaklorok di Semarang sepanjang 100 Km.

"Memang tidak sedalam Blok Masela, yang bisa 800 meter lebih. Tapi kan pipanya bisa disesuaikan dengan arus laut dan jenis gas," tukasnya.[dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya