Berita

TB. Soenmandjaja/net

Soal GBHN, MPR Serap Aspirasi Di Universitas Airlangga

SELASA, 01 MARET 2016 | 23:52 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Program Sosialisasi Empat Pilar MPR yang terus digelorakan MPR sesuai dengan amanat UU Nomor 17/2015 tentang MD3 disambut baik berbagai elemen masyarakat termasuk kalangan akademisi.

Salah satu metode yang dijalankan adalah dengan program Focus Group of Discussion (FGD). FGD adalah metode sosialisasi yang digelar dalam bentuk diskusi, pemaparan materi dan pendalaman materi. Pesertanya dari anggota MPR dan kalangan akademisi dan sudah berlangsung di berbagai wilayah Indonesia sejak sosialisasi digencarkan.

Selasa (1/3),  FGD digelar di Meeting Room Surabaya Suites Hotel, Surabaya, Jawa Timur. Acara yang digelar atas kerja sama MPR dengan Universitas Airlangga ini dihadiri Pimpinan dan Anggota Badan Pengkajian MPR antara lain, TB. Hasanudin (PDIP), TB. Soenmandjaja (PKS), Hendrawan Supratikno (PDIP), Sarmudji (Golkar), Aryo PS. Djojohadikusumo (Gerindra), Capt. Djoni Rolindrawan (Hanura), Marwan Cik Asan (Demokrat), Gede Pasek (DPD), dan Anna Muawanah (PKB), serta dihadiri pimpinan Universitas Airlangga.


Tema sentral yang diambil adalah "Sistem Perekonomian Nasional Berbasis Demokrasi Pancasila dan Formulasi Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional Model GBHN". Bahasan terfokus pada kesiapan Indonesia menyambut Masyarakat Ekonomi Aseas (MEA)  2016, serta pentingnya haluan negara seperti GBHN dalam kesiapan ekonomi serta daya saing dan ketananan ekonomi Indonesia baik di tingkat lokal, Asean dan global.

Salah satu Pimpinan Badan Pengkajian TB. Soenmandjaja mengatakan bahwa misi sosialisasi melalui metode FGD salah satu yang uatama adalah sebagai sarana menyerap aspirasi, menyerap masukan, ide dan gagasan dari para peserta yang terdiri dari para akademisi dan pakar yang sangat ulung dalam hal kenegaraan dan ketatanegaraan.

"Aspirasi, masukan dan gagasan dari berbagai elemen masyarakat termasuk para pakar dan akademisi sangat kita harapkan dan menjadi bahan kajian di Badan Pengkajian MPR. Seperti contoh soal munculnya kembali GBHN. Banyak pro dan kontra soal itu, masukan dan pemikiran elemen masyarakat akan menajdi bahan pembelajaran, kajian mendalam bagaimana sebaiknya dilakukan soal GBHN, intinya semuanya demi kesejahteraan rakyat.  Jika bermanfaat buat rakyat dan akan membawa rakyat menuju kesejahteraan maka itulah yang akan dimunculkan dan ditetapkan," sebut TB. Soenmandjaja.

Hasil akhir dari penyelenggaraan FGD tersebut, nanti akan menjadi sebuah materi kajian yang akan dibawa ke Badan Pengkajian MPR untuk kemudian didiskusikan kembali dengan juga melihat dari aspirasi dan masukan-masukan dari elemen masyarakat dibelahan daerah lainnya.

"Sehingga akan muncul satu keputusan atau atau produk perundangan yang baik dan bermanfaat untuk rakyat secara keseluruhan," demikian Ketua Fraksi PKS di MPR ini. [rus]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya