Perwakilan 47 Kepala Keluarga (KK) dari RT 07/RW 10 Kelurahan Angke, Tambora, Jakarta Barat mengikuti undian di Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur, Senin lalu.
Mereka menyusul 39 KK dari kawasan Kalijodo lainnya yang telah mengikuti undian Jumat laÂlu, guna mendapatkan unit rusun di tempat tersebut. Total ada 86 KK yang akan direlokasi ke Rusunawa Pulogebang sebelum penertiban kawasan Kalijodo.
Warga susulan ini tiba pada Senin siang. Mereka datang ke rusun tersebut dengan diangkut tiga unit bus sekolah milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Begitu tiba, ketiga bus tersebut diparkirkan di belakang Blok G Rusun Pulogebang.
Para warga pun langsung disuruh berkumpul di lobi Blok H. Pada lantai lobi Blok H, terdapat belasan kursi yang sudah disusun untuk tempat duduk mereka. Selain itu telah digelar karpet biru sebagai tempat duduk, bagi warga yang tidak kebagian kursi.
Setelah semua warga berkumpul, Sekretaris Kelurahan Pulogebang, Dirhamsyah pun memÂberikan penjelasan. Rencananya, warga Kalijodo akan menempati Blok H dan Blok G. Kedua blok tersebut masing-masing memiliki lima lantai, dimana tiap lantainya terdiri atas 16 unit rusun.
Artinya, Blok H yang diketahui masih kosong dapat menampung 80 KK, sementara Blok G dapat menampung 60 KK, karena seÂbanyak 20 unit rusun telah ditemÂpati warga dari kawasan lain.
Usai mendapatkan pemaÂparan, petugas langsung melakuÂkan pengundian kunci. Warga dipanggil satu persatu untuk mengambil nomor unit rusun. Pengundian tersebut berlangÂsung sampai jam 1 siang. Setelah itu para warga diberi kesempaÂtan untuk meninjau unit rusun yang akan mereka tempati. Para warga kemudian langsung diaÂjak menuju ke lantai 1 Blok H Rusunawa Pulogebang.
Unit rusun yang ditinjau hanya yang berada di Blok H, sebab di sanalah kemungkinan mayoritas warga Kalijodo akan ditempatÂkan. Unit rusun di Blok H dan Blok G sama-sama bertipe 36. Tiap unit rusun bercat putih-coklat tersebut samaâ€"sama terdiri atas dua kamar tidur, sebuah ruang taÂmu, satu kamar mandi, satu dapur, dan sebuah balkon yang berada di bagian paling belakang.
Begitu pintu dibuka, penghuni langsung berhadapan dengan ruangtamu, atau ruang utama yang bersebelahan dengan dua kamar tidur di bagian kiri. Di sebelah ruangan tersebut, terdaÂpat dapur dan kamar mandi yang letaknya saling berseberangan. Di sebelahnya terdapat balkon untuk menjemur pakaian, di maÂna pada dinding balkon tersebut dipasangi teralis dengan celah yang agak lebar.
Tidak ada satu pun perabotan rumah tangga di dalam unit rusun tersebut. Semua unit rusun yang ada di Blok H tersebut masih kosong. Belum ada warga dari kawasan Kalijodo yang pindah ke tempat tersebut, termasuk warga yang melakukan pengundian pada Jumat akhir pekan lalu. Karena belum boleh menempati unit rusunnya, warga Kalijodo tersebut kembali ke ruÂmahnya masing-masing setelah pengundian.
Kepala Unit Pengelola Rumah Susun (UPRS) Pulogebang Agung Darmintono mengatakan, untuk saat ini pihaknya baru melakukan pengambilan undian unit rusun. Setelah merekamendapat nomor undian, pihaknya harus melakukan veriÂfikasi data secara lengkap, seperÂti apakah memiliki Kartu Tanda Pengenal (KTP) DKI, berkeluÂarga atau bujangan, serta surat izin dari kelurahan. "Setelah itu baru mereka boleh menempati unit rusun yang ada," ujarnya.
Tercatat, ada 86 kepala keÂluarga yang berasal dari kaÂwasan Kalijodo di RT 07/RW 10 Kelurahan Angke, Tambora, Jakarta Barat. Agung pun memÂperkirakan, tidak lama lagi warga Kalijodo dapat pindah ke Rusun Pulogebang. Pasalnya, sejauh ini keperluan administrasi warga tidak mengalami masalah.
"Targetnya, semua selesai sebelum 29 Februari. Tapi saya kira dalam 2-3 hari ini sudah bisa ditempati," ucapnya.
Dia mengatakan, untuk menÂghuni Rusunawa Pulogebang, warga Kalijodo diharuskan unÂtuk menyesuaikan diri. Mereka harus mengikuti tata tertib yang diberlakukan di rusun tersebut. tata tertib yang berlaku merupaÂkan bagian dari program Betah yang digalakkan Pemerintah Provinsi DKI terhadap penghunirusunawa.
"Kami punya program Betah, kependekan dari bersih, terang, dan hijau," kata Agung.
Pada tata tertib tersebut, Agung menyatakan, warga tidak menempatkan barang di selaÂsar hunian. Selain itu, warga dilarang menutup bagian belaÂkang unitnya dengan spanduk. Tujuannya agar rusunawa tidak terlihat kumuh. "Intinya, kami ingin warga penghuni rusun dapat menjaga kebersihan dan ketertiban," ucapnya.
Kasubag Keuangan UPRS Pulogebang, Bonar Manik menambahkan, ada berbagai fasilitasyang bisa dinikmati oleh eks warga Kalijodo nantinya. Pertama, dua feeder busway yang akan berhenti di setiap halte Transjakarta. Feeder itu akan berkeliling Pulogebang dan rusun Pinus Elok, dari pukul 04.30 WIB hingga pukul 22.00 WIB.
"Feeder itu memang untuk warga rusun supaya mereka tak susah mencari moda transporÂtasi. Hanya dengan menunjukÂkan bukti memiliki KTP rusun saja, warga rusun dapat menaiki feeder tersebut secara gratis," paparnya.
Tak hanya feeder, lanjut Bonar, fasilitas lain juga tersedia di rusun tersebut. Seperti dua PAUD untuk anak-anak warga rusun guna mengenyam pendidikan dini, poÂsyandu, lapangan futsal, hingga puluhan kios tempat makan dan warung kelontong yang dikelola warga rusun. Failitas tersebut berada di lantai dasar rusun.
"Fasilitas ini sudah menjadi aturan yang harus dilengkapi di rusun. Contohnya seperti kios. Mereka bayar sewa kios air dan listrik, tujuannya agar mereka dapat berwirausaha," ucapnya.
Selain fasilitas tersebut, kata Bonar, Warga Kalijodo yang akan menghuni rusun tersebut bakal diberikan subsidi berupa sewa gratis unit selama tiga buÂlan. Namun, setelah itu merekaakan membayar sewa unit dengan kisaran Rp 281 hingga Rp 187 ribu per bulan.
"Harga sewa tersebut ditenÂtukan menurut lantai. Semakin ke lantai atas, harganya semakin murah," sambung Bonar.
Untuk listrik, di blok ini sudah pakai token, jadi nanti warga yang akan bayar sendiri. "Selain itu, kami sudah siapkancleaning service, sekuriti, dan kebersihan. Itu sudah disubsidi dari Pemda. Mereka hanya baÂyar sewa, air dan listrik saja," terangnya.
Bonar yakin, warga Kalijodo nantinya merasa betah tinggal di rusun tersebut. Pasalnya, selama dua tahun belakangan, belum terdengar ada keluhan dari warga relokasi. Alasannya, rusun tersebut telah dilengkapi dengan berbagai fasilitas.
"Warga Kalijodo cuma butuh waktu adaptasi. Pada akhirnya, saya yakin mereka bakal betah tinggal di sini seperti warga lainÂnya," pungkasnya. ***