Berita

kumamon/net

Dunia

Mengenal Kumamon, Beruang Hitam Menggemaskan Dari Kumamoto

SENIN, 22 FEBRUARI 2016 | 17:45 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Seekor panda hitam berpostur tubuh gemuk dengan pipi merona merah dan mata terbuka lebar akan dapat dengan mudah ditemui bila kita bekunjung ke perfektur Kumamoto yang terletak di bagian selatan Jepang.

Namun panda hitam menggemaskan itu hanya dapat ditemui dalam bentuk gambar, animasi, bungkus makanan, poster, boneka ataupun aneka souvenir lainnya. Ia adalah Kumamon, maskot khas dari perfektur Kumamoto.

Pemerintah perfektur Kumamoto memperkenalkan Kumamon untuk pertama kalinya pada tanggal 12 Maret 2010 lalu, sebagai bagian dari kampanye untuk menarik wisatawan agar mau bertandang ke Kumamoto. Terlebih, Kumamoto telah dilalui oleh jalur Kyushu kereta cepat Shinkansen, sehingga wisatawan dari kota besar Tokyo ataupun Osaka dapat dengan mudah menjangkaunya.

Namun, dalam kehidupan nyata, di perfektur Kumamoto sendiri tidak terdapat beuang hitam. Kumamon hanyalah karakter yang diciptakan. Nama Kumamon sendiri diambil dari hubungan antara karakter Kanji yang digunakan sebagai nama perfektur, yakni "Kuma" yang dalam bahasa Jepang berarti beruang. Sedangkan nama "Mon" di frasa keduanya menandakan "Mono" yang artinya orang dalam dialek lokal.

Menariknya, pemerintah perfektur Kumamoto bukan hanya sekedar menciptakan Kumamon, tapi juga mempromosikannya dengan sejumlah cara, seperti membuat sosial media yang berisi foto-foto atau cerita kegiatan sehari-hari Kumamon yang menjadikan maskot tersebut seolah benar-benar hidup dan mudah dijangkau. Kumamon juga dilibatkan dalam sejumlah aktivitas ataupun acara promosi wisata, baik di Jepang maupun di luar negeri.

Selain itu, Kumamon juga dimunculkan dalam bungkus sejumlah produk souvenir atau cindera mata khas Kumamoto, seperti sake, kue, makanan ringan, boneka, gantungan kunci, kaos, tas, produk alat tulis,1 minuman serta sejumlah bentuk souvenir lainnya. Setidaknya ada lebih dari 10.000 item yang telah disetujui sebagai barang dengan karakter ilustrasi Kumamon.

Terlebih lagi, pembuat Kumamon dan pemerintah Kumamoto itu sendiri tidak memungut biaya pada siapa saja yang menggunakan ilustrasi Kumamon sebagai merk dagang. Mereka hanya perlu mengajukan aplikasi. Pemerintah Kumamoto sendiri menerima lebih dari 400 pengajuan aplikasi penggunaan ilustrasi Kumamon setiap bulannya.

Menurut direktur eksekutif perusahaan merk dagang, Intebrand Tokyo Masamichi Nakamura dalam Wall Street Journal, keputusan pemerintah perfektur Kumamoto untuk tidak memungut biaya atas penggunaan Kumamon sebagai merk dagang merupakan strategi yang amat jitu untuk mendongkrak popularitas serta mempromosikan Kumamoto sebagai daerah wisata.

"Keberhasilan Kumamon ini dapat dikaitkan dengan fakta bahwa saat ubu kita hidup di era di mana semua orang dapat dengan mudah beagi," ujarnya.

Keberhasilan Kumamon terbukti dengan tingginya angka penjualan produk dan souvenir yang berkaitan dengan beruang menggemaskan itu. Tercatat pada tahun 2012 lalu saja, penjualan souvenir dan produk yang berkaitan dengan Kumamon berhasil mencapai angka 29,36 miliar yen. Angka tersebut melonjak berali-kali lipat hingga mencapai lebih dari 123,2 miliar yen pada tahun 2014.

Dengan kepopulerannya, Kumamon saat ini bukan hanya dapat ditemukan di Kumamoto, tapi juga daerah lainnya di Jepang seperti Tokyo dan Osaka. Kendati demikian, tetap kampung halaman Kumamon adalah perfektur Kumamoto. [mel]

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya