Berita

ilustrasi/net

Bisnis

Terungkap, Jepang Kecewa Berat Batal Garap Kereta Cepat

SENIN, 22 FEBRUARI 2016 | 03:07 WIB | LAPORAN:

RMOL. Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi), Bahlil Lahadalia, bahkan mengusulkan Presiden Joko Widodo kembali merangkul pihak Jepang dalam berbagai pengerjaan proyek infrastruktur dan transportasi di Tanah Air.

Usulan tersebut disampaikan setelah Bahlil melakukan kunjungan dagang dan memberikan ceramah di Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Ehime, Jepang. Dia juga menggelar pertemuan dengan sejumlah pejabat setempat, diplomat, Kadin Jepang, para pengusaha muda Jepang serta Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Yusron Ihsa Mahendra.

"Ada kekecewaan yang berat dari pihak Jepang, termasuk pemerintahnya. Itu yang kita tangkap. Makanya kita usul agar Bapak Presiden memulihkan kepercayaan Jepang kepada kita dengan merangkul dalam berbagai proyek pembangunan lainnya," ujar Bahlil dalam surat elektronik yang dikirimkan ke redaksi, Minggu (21/2).


"Ini bukan soal hanya persaingan kedua negara, atau persaingan bisnis. Tapi Jepang kan sudah terbukti menjadi mitra strategis kita dalam membangun infrastruktur sejak lama. Bukan ujuk-ujuk datang bawah proposal. Dia yakin kita teman sejatinya,” sambungnya.

Bahlil jelaskan, saking kecewanya, seorang pejabat Jepang sempat menilai Indonesia telah berkhianat terhadap Jepang yang telah menjadi mitra sejatinya selama lebih dari empat dekade.

Sebagaimana diketahui pemerintah kemudian memilih perusahaan asal China untuk menggarap proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung. Padahal, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe telah memasukan proyek tersebut dalam agendanya untuk mengejar proyek-proyek infrastruktur di luar negeri guna mendongkrak pertumbuhan ekonomi domestiknya.

Pemerintah Indonesia beralasan, pemilihan perusahaan China tersebut sebab proyek tersebut merupakan kesepakatan B to B dan tidak melibatkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Hipmi sendiri berpandangan, proyek tersebut dinilai feasible secara ekonomi-politik, selagi tidak menggunakan APBN dan tidak merugikan atau menghilangkan aset negara di perusahaan negara yang menjadi mitra perusahaan China tersebut. Proyek kereta super cepat tersebut diperkirakan menelan biaya Rp 78 triliun atau sekitar 635,8 miliar yen (US$ 4,3 miliar).

Data Hipmi Research Center menunjukkan, Jepang menduduki peringkat ketiga dengan nilai rencana investasi di Indonesia mencapai Rp 100,6 triliun, meski masih di bawah China dan Singapura. Investasi Jepang pada 2015 tersebut naik 130 persen jika dibandingkan dengan capaian pada 2014 di posisi Rp 43,7 triliun.

Tak hanya itu, Jepang merupakan pangsa pasar ekspor nonmigas utama Indonesia setelah Amerika Serikat. Pada Januari 2016, ekspor nonmigas terbesar Indodinesia yakni ke Amerika Serikat dengan total USD1,23 miliar atau 13,10 persen, disusul Jepang USD 1,04 miliar atau 11,11persen dan Tiongkok USD 886,7 juta atau 9,44 persen. Sedangkan untuk ekspor ke ASEAN sebesar USD 1,92 miliar atau 20,48 persen dan ke Uni Eropa USD1,16 miliar atau 12,40 persen. [sam]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya