Berita

ilustrasi/net

Kereta Cepat Tingkatkan Ekonomi Rakyat Dan Percepat Pembangunan Nasional

RABU, 17 FEBRUARI 2016 | 07:30 WIB | LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI

. Kehadiran kereta cepat Jakarta-Bandung otomatis akan meningkatkan perekonomian rakyat di kabupaten kota yang dilalui kereta cepat juga mempercepat pertumbuhan pekonomian nasional.

Demikian disampaikan Koordinator Nasional Jaringan Nasional Relawan Aswaja, Arief Rachman, dalam keterangan beberapa saat lalu (Rabu, 17/2).

Arief menjelaskan, proyek senilai lebih 70 triliun rupiah dengan panjang jalur 142,3 kilometer, mulai dari stasiun Halim di Jakarta hingga ke stasiun Tegalluar di Kabupaten Bandung ini akan melewati sembilan kabupaten/kota terdiri dari Jakarta timur, kota bekasi, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Karawang, Kota Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi, Bandung, dan Kabupaten Bandung.


Arief juga menjelaskan proyek yang ditargetkan selesai pada 2018 dan mulai beroperasi pada 2019 ini. Perencanaan proyek pembangunan kereta cepat ini sudah mengendap selama 15 tahun di Kementerian Perhubungan, mulai dibahas pada Pemerintahan SBY dan secara teknis dibahas Pemerintahan Jokowi pada 2014 lalu.

"Jadi ini bukan proyek asal cepat atau tergesa-gesa," ungkap Arief.

Pemerintah, sambung Arief, mewujudkan pembangunan kereta cepat dituangkan melalui Peraturan Presiden (Perpres) No. 107/2015 yang salah satu poin-nya menyatakan bahwa pemerintah tidak menjamin proyek ini secara finansial tapi jaminan kelangsungan investasi. Pemerintah menerima proposal yang diajukan China karena sepakat untuk menggarap proyek ini dengan pendekatan bussiness to bussiness dan tanpa jaminan dari APBN.

"Ini bertolak belakang dengan Jepang yang minta jaminan APBN," tegas Arief.

Pemerintah, lanjut Arief, melalui kementerian BUMN membentuk konsorsium BUMN yang terdiri dari WIKA, KAI, Jasa Marga dan PTPN VIII, konsorsium membentuk perusahaan bernama PT. Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PBSI) lalu PBSI dan China Railway (BUMN China) menandatangani perjanjian dan mendirikan PT. Kereta Cepat indonesia China (KCIC) untuk melaksanakan pembangunan proyek tersebut. [ysa]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya