Para pengguna transportasi ojek online mulai waswas. Pasalnya, baru-baru ini ada kasus pelecehan seksual yang dilakukan pengemudi ojek online kepada pelangÂgan perempuan. Kasus ini cukup ramai dibicarakan publik media sosial.
Netizen digegerkan dengan terÂungkapnya kasus pelecehan seksual yang dilakukan oknum pengemudi ojek online, Go-Jek, terhadap seÂorang penumpang wanita.
Pelecehan seksual oleh oknum driver mesum Go-Jek menimpa siswi SMA bernama Nia. Kasus ini diungkap netizen yang mengaku kakak korban pada media sosial Path. Cerita ini menjadi viral di Path.
Postingan itu menceritakan driver Go-Jek bernama Irwan yang berbuat mesum terhadap pelanggannya berÂnama Nia.
Postingan itu menceritakan driver Go-Jek bernama Irwan yang berbuat mesum terhadap pelanggannya berÂnama Nia.
Postingan itu berbunyi, "Awalnya di tengah perjalanan, sang driver menceritakan masalah seksnya keÂpada adik saya. Tapi adik saya tidak menanggapi hal tersebut. Berulang kali adik saya mendiamkan perÂcakapan tersebut, tetapi hal konyol malah dilakukan sang driver ketika sampai di tempat tujuan. Saat adik saya membayar, sang driver berani memegang, menahan tangan dan merangkul tubuh, dan menempelÂkan mukanya ke leher adik saya. Driver nekat itu berani melakukan hal brengsek dengan melakukan hal paling tidak sopan, yaitu memegang bokong dan kemaluan adik saya."
Pengirim posting di Path sepertiÂnya komika Genrifinadi Pamungkas. Pada Sabtu (13/2), melalui akun Twitter @GePamungkas, dia capÂture postingan di Path tentang pengalaman buruk Nia pada akun Twitter miliknya.
"Teman-teman. Ini kejadian sama temen gue.
Let's make this viral, supaya @gojekindonesia bisa cepet kerjanya," cuitnya.
"Silahkan retweet, sebarkan ke internet. Jangan sampai korban berikutnya adalah orang yang lo sayang," tulisnya.
Cuitan @GePamungkas memÂbuahkan hasil. Lebih dari 3.000 tweeps me-retweet. Bahkan mendaÂpat respons dari akun @gojekinÂdonesia yang terverifikasi milik Go-Jek. "Hi, terima kasih atas inforÂmasinya. Untuk hal tersebut, kami sudah selesaikan bersama customer dan keluarganya," cuitnya.
Netizen lain yang mengetahui hal tersebut ikut berkomentar. Di antaranya, komika Arie Kriting melalui akun @Arie_Kriting. Menurut dia, pelecehan seksual yang dilakukan pengemudi ojek online sangat meresahkan masyarakat.
"Kalau masalah pelayanan sangat dipahami jika ada kekurangan & human error, tapi kalau pelecehan, beda cerita. @gojekindonesia," twitnya.
Akun @Dyah_ap1 yang mengaku pengguna setia Go-Jek merasa khaÂwatir menggunakan jasa ojek online. "Wah, padahal saya pelanggan Go- Jek. Jadi takut dah," ujarnya.
Akun @FendyFerdinand menilai, kasus pelecehan seksual driver Go- Jek tidak cukup diselesaikan dengan pemecatan saja. Kepolisian harus memproses hukum.
"Bawa ke ranah hukum juga. Kalau dipecat doang mah nggak ngefek buat pelakunya," kicaunya.
Akun @satrio_p1ningit mengataÂkan, harus ada hukuman berat bagi pelaku pelecehan seksual. Apalagi, dilakukan penyedia jasa kepada penggunanya.
"Penjahat seperti itu harus diberi pelajaran dan dihukum mati. Seharusnya diberikan layanan terbaik, bukan dilecehkan," semprotnya.
Akun @satriadhy90 berharap, kaÂsus seperti ini tidak terjadi lagi. Dia menyarankan, agar ada pengelola ojek online memberlakukan seleksi ketat kriteria pengemudi.
Akun @kertas_putihhh menilai, standar kualitas pelayanan ojek online kini berkurang. "Go-Jek sekarang memang mulai nggak nyaÂman sih, driver-nya mulai ngeselin, banyak yang arogan, mungkin karena sudah terlalu banyak juga," ujarnya.
Akun @rinynovita meminta manajemen Go-Jek dan ojek online lain untuk memperbaiki pelayanan.
"Kasus kalian sudah banyak dan penanganannya masih belum tegas! Keamanan dan kenyamanan pengÂguna harus diutamakan," desaknya.
Akun @Prayudhaw mengusulkan kepada pengelola ojek online agar berhati-hati saat merekrut driver, sehÂingga kasus pelecehan seksual seperti ini tidak terjadi lagi.
Akun @meilanisie menyarankan, pengguna ojek online perempuan dilayani oleh driver perempuan,
"Seharusnya untuk penumpang perempuan, driver Go-Jek-nya perempuan juga," sarannya.
Akun @BayuSantay7 meyaÂkini tidak semua pengemudi Go-Jek kurang ajar.
"Bisa jadi itu merupakan oknum-oknum yang tidak bertangggung jawab. Driver Go-Jek lain belum tentu kayak gitu," belanya.
Akun @RinduSurgamuu mengaÂtakan, maraknya kasus pelecehan seksual terhadap wanita pengguna angkutan umum sebaiknya dijadikan momentum introspeksi kaum hawa. Dia menyarankan perempuan tidak mengenakan pakaian seksi saat menggunakan angkutan umum.
"Buat pembelajaran juga agar penumpang khususnya wanita agar berpenampilan sopan dan tidak paÂmer aurat," tuturnya.
Akun @ferroalfarabi menyindir Go-Jek yang selama ini 'eksis' di media massa.
"Ayo dong Go-Jek terus nih yang kena masalah. Jangan mau kalah sama ojek online sebelah," sindirnya.
Humas PTGo-Jek Indonesia, Rindu Ragilia, mengatakan, pihaknya sudah mengatasi masalah ini dengan memutus kerja sama Go-Jek dan Irwan.
"Oknum driver bersangkutan telah mengakui perbuatannya. Kami seÂlaku institusi tidak dapat mentolerir kejadian ini dan telah mengambil keputusan tegas dengan memutusÂkan kerja sama dengan pelaku," ujar Rindu.
Rindu mengatakan, tindakan Irwan merusak reputasi perusahaan. Irwan juga sudah merusak upaya driver Go-Jek lain yang selama ini selalu berusaha memberi rasa aman dan nyaman untuk penumpang.
Rindu berharap, kejadian ini bisa menjadi pembelajaran bagi driver lain agar tidak berbuat hal serupa.
"Tindakan serupa tidak dapat diÂtolerir dan pelakunya pasti ditindak tegas," tandas Rindu. ***