Berita

Nusantara

Pulau Sumbawa Butuh Kereta Api

SELASA, 09 FEBRUARI 2016 | 14:38 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Pemerintah didesak untuk membangun infrastruktur kereta api di Pulau Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat.

"Kareta api bisa menjadi penghubung yang sangat efektif dan efesien memobilisasi, meningkatkan produktivitas masyarakat, distribusi barang dan mempercepat pembangunan di Sumbawa," kata Koordinator Aliansi Pemuda dan Mahasiswa Pulau Sumbawa-Jakarta (APMPS-Jakarta), Suparman, dalam keterangannya kepada redaksi, Selasa (9/2).

Kebutuhan infrastruktur kereta api di Sumbawa selaras dengan fakta objektif kondisi Sumbawa dan janji kampanye Jokowi-JK yang akan fokus dan meningkatkan infrastruktur di Indonesia Timur.  


Suparman menyatakan besarnya wilayah Pulau Sumbawa tidak sebanding dengan produktifitas yang dihasilkan dari Kabupaten Bima, Kota Bima, Kabupaten Dompu, Kabupaten Sumbawa dan Kabupaten Sumbawa Barat.

"Ini mengakibatkan perputaran nilai tukar cenderung keluar dari pulau Sumbawa sehingga tidak meningkatkan perekonomian masyarakat pulau Sumbawa sendiri," katanya.

Dia mencontohkan, para pedagang sayur di Pasar Alas, dua atau tiga hari sekali mendapat kiriman sayuran, cabe dan bawang dari Lombok. Hal serupa dialami para penjual ayam potong dan ayam pejantan yang harus mendatangkan jualannya dari Lombok.

Sumbawa juga masih mendatangkan ikan air tawar dari Lombok. Pelaku penjual ikan segar di Pasar Alas hampir tiap hari harus mendatangkan ikan nila, lele dari Lombok.

"Masyarakat Pulau Sumbawa menghabiskan uangnya dengan berbelanja pakaian di Mataram (Kompleks pertokoan Bertais) kecuali pedagang pakaian bekas (rombengan) yang terus eksis walaupun perdagangan pakaian bekas dilarang pemerintah," katanya.

Disisi lain, lanjut mahasiswa Pascasarjana UNJ ini, kabupaten di Pulau Sumbawa sebagian besar termasuk wilayah daerah tertinggal.

Fakta ini menunjukan adanya ketimpangan, ketidakmerataan dan ketidakkeadilan kebijakan yang dilakukan pemerintahan selama ini padahal letak geografis dan demografis masyarakat pulau Sumbawa, seperti etos kerja, sistem pertanian, sistem kemaritiman sudah memenuhi standarisasi.

"Oleh karenanya, masyarakat pulau Sumbawa membutuhkan infrastuktur yang bisa memobilisasi dan meningkatkan produktivitas masyarakat pulau Sumbawa agar tidak terpaku terhadap barang di Mataram," tukasnya.[dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya