Berita

net

Arif Budimanta: Revolusi Mental Gerakan Hidup Baru Bangsa Indonesia

SENIN, 08 FEBRUARI 2016 | 17:05 WIB | LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI

Bangsa Indonesia memerlukan Revolusi Mental sebagaimana digadang-gadnag pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) selama ini. Pasalnya, masyarakat sudah terlalu lama membiarkan praktik-praktik dalam berbangsa dan bernegara dilakukan dengan cara-cara tidak jujur, tidak memegang etika dan moral, tidak bertanggung-jawab, tidak dapat diandalkan, dan tidak bisa dipercaya.

Demikian disampaikan politisi PDI Perjuangan Arif Budimanta dalam diskusi Hari Pers Nasional (HPN) 2016 bertema 'Revolusi Mental Pers Indonesia Menuju Pers Profesional dan Sejahtera' di Hotel Lombok Raya, Mataram, Senin, (8/2).

"Dengan kata lain sebagai bangsa kita kehilangan nilai-nilai Integritas. Dalam bidang perekonomian kita tertinggal jauh dari negara-negara lain karena kita kehilangan etos kerja keras, daya juang, daya saing, semangat mandiri, kreatifitas dan semangat inovatif," bebernya.


Selain itu, menurut Arif, sebagai bangsa, masyarakat selama ini juga mengalami krisis identitas. Di mana, karakter kuat bangsa Indonesia yang mempunyai semangat gotong royong, saling bekerja-sama demi kemajuan bangsa meluntur.

"Kita harus mengembalikan karakter bangsa Indonesia ke watak luhurnya yaitu gotong royong," ujarnya.

Dengan kondisi seperti itu, bangsa Indonesia membutuhkan revolusi mental yang merupakan gerakan nasional untuk mengubah cara pandang, pola pikir, sikap, nilai, dan perilaku bangsa untuk mewujudkan Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian.

"Revolusi mental dengan kata lain dapat dikatakan sebagai gerakan hidup baru bangsa Indonesia. Revolusi mental bertumpu pada tiga nilai-nilai dasar, yakni integritas, etos kerja dan gotong royong," jelas Arif.

Lebih jauh, tambahnya, tujuan daripada revolusi mental sendiri adalah mengubah cara pandang, pola pikir, sikap, perilaku dan cara kerja yang berorientasi pada kemajuan dan kemodernan. Sehingga Indonesia menjadi bangsa besar dan mampu berkompetisi dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Selain itu, membangkitkan kesadaran dan membangun sikap optimistik dalam menatap masa depan Indonesia sebagai negara dengan kekuatan besar untuk berprestasi tinggi, produktif dan berpotensi menjadi bangsa maju dan modern dengan fondasi tiga pilar Trisakti.

"Mewujudkan Indonesia yang berdaulat secara politik, mandiri secara ekonomi, dan berkepribadian yang kuat melalui pembentukan manusia Indonesia baru yang unggul menerapkan nilai-nilai integritas, kerja keras, dan semangat gotong royong," tegas Arif. [wah]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya