Berita

Adhie Massardi/net

Hukum

Adhie Massardi: Kasus Ongen Hanya Candaan, Harusnya Diperingatkan Saja!

KAMIS, 28 JANUARI 2016 | 21:10 WIB | LAPORAN:

. Kasus penangkapan Yulian Paonganan alias Ongen gara-gara foto dan tulisan yang diunggah di akun twitter pribadi miliknya terus menuai kritik.

Bagi mantan Jurubicara Presiden Abdurahman Wahid, Adhie Massardi, hal tersebut hanya candaan semata, bukan hal yang serius. Makanya, dia merasa apa yang dilakukan oleh pihak kepolisian terhadap Ongen dinilai tidak manusiawi.

"Itu bagian dari ledek-ledekan di sosmed (sosial media), tidak ada unsur apa-apa kecuali meledek," kata dia saat dikontak, Kamis (28/1).


Karenanya, Koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB) ini meminta polisi untuk segera melepaskan Ongen. Takutnya, penahanan Ongen akan membuat citra Polisi semakin buruk di mata  rakyat.

"Harusnya seperti itu tidak layak dipenjara, sebaiknya diperingatakan saja untuk tidak mengulangi, bukan kemudian dijadikan delik hukum," kritik Adhie.

Terkait dengan pembungkaman demokrasi, Adhie menilai, Jokowi maupun pendukungnya belum dewasa dalam berpolitik dan pemahaman demokrasi yang masih rendah.

"Ini karena kecentilan para pendukung Jokowi saja, yang merasa tokohnya dilecehkan sehingga meminta polisi untuk menangkapnya, harusnya ini tidak perlu dilakukan," tegasnya.

Apalagi ada beberapa pendukung yang merasa kaget kalau Jokowi bisa jadi presiden. Sehingga, ada yang mencaci atau menghina mereka langsung bereaksi. Ini yang menunjukan Jokowi dan pendukungnya masih anak-anak.

"Ini Jokowi bukan tokoh besar, karena yang namanya tokoh besar dicaci, dihina bukan suatu masalah. Gus Dur, bukan hanya dihina, tapi diancam bakal dibunuh beliau tidak bereaksi. Jadi kalau tokoh besar sudah memahami. Tokoh besar itu harus siap dihina atau dicaci maki, bahkan sampai diancam dibunuh, " ungkap Adhie. [rus]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya