Berita

foto :net

Bisnis

Rendahnya Harga Minyak Perlu Diwaspadai

SABTU, 23 JANUARI 2016 | 17:02 WIB | LAPORAN:

Penurunan harga minyak mentah (crude oil) yang sangat tajam akhir-akhir ini hendaknya disikapi bijak dan waspada oleh pemerintah dan masyarakat.

Direktur Eksekutif Energy Watch Indonesia (EWI) Ferdinand Hutahaean mengatakan, fluktuasi harga minyak di beberapa negara malah disikapi dengan beberapa kebijakan, seperti penerapan harga flat dalam jangka waktu tertentu. Harga ditentukan dalam periodisasi tertentu, bisa tiga bulan, enam bulan, atau satu tahun sebagaimana terjadi di beberapa negara Eropa.

"Bahkan, di Arab Saudi, di saat harga minyak dunia sedang turun sekarang ini, mereka malah menaikkan harga BBM 50 persen. Kenaikan harga BBM di Arab Saudi karena negara tersebut mengalami defisit setelah menyubsidi minyak  secara besar-besaran," jelasnya kepada redaksi, Sabtu (23/1).


Menurut Ferdinand, sebagai negara importir minyak dan ongkos produksi minyak di Indonesia yang relatif mahal. Dia mengatakan tidak ada salahnya jika menerapkan harga flat tersebut dan tidak buru-buru menurunkan harga BBM.

"Apalagi Pertamina pasti juga mengalami suffer sebagaimana perusahaan migas dunia lainnya. Jika penurunan harga BBM sesuai harga minyak dunia Pertamina akan terkena pukulan ganda dan dengan perannya sebagai pemasok BBM di dalam negeri, tentu sangat tidak bagus bagi ketahanan energi nasional. Yang terpenting adalah bagaimana pemerintah dan Pertamina dapat menjelaskan situasi ini," bebernya.

Diketahui, penurunan harga minyak dunia memang telah berimbas kepada kinerja perusahaan minyak dunia. Dari berbagai data, penurunan harga minyak yang mencapai 70 persen dalam 18 bulan terakhir, mengakibatkan kinerja perusahaan migas dunia rata-rata merosot 40-70 persen.

Akibatnya, beberapa perusahaan dunia juga melakukan pemutusan hubungan kerja dan juga pemangkasan anggaran untuk tahun ini.

Tidak kurang 200.000 pekerja migas dan jasa penunjang migas di seluruh dunia harus kehilangan pekerjaan. Di antara perusahaan migas dunia yang merumahkan karyawannya adalah Schlumberger, yakni sebanyak 20 ribu orang, Halliburton 18 ribu orang, Weatherford International 14 ribu orang, Baker Hughes 13 ribu orang, Royal Dutch Shell tujuh ribu orang, Chevron tujuh ribu orang, BP empat ribu orang, Shell 2.800 orang, ConocoPhilips dua ribu orang, dan Southwestern Energy 1.100 orang.

Selain itu, beberapa perusahaan melakukan penundaan dan pengurangan investasi secara signifikan. Jika pada 2015 realisasi investasi mencapai 595 miliar dolar AS menjadi hanya 522 miliar dolar AS tahun ini.[wid]


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya