Berita

groundbreaking KA cepat/net

Politik

Terguling Bersama Kereta Cepat China

JUMAT, 22 JANUARI 2016 | 08:24 WIB | OLEH: SALAMUDDIN DAENG

SUDAH diduga sebelumnya, bahwa pemerintahan Jokowi akan menjadi pelampung penyelamat dari ambruknya perusahaan-perusahaan China yang bergerak di bidang infrastruktur dan property.

Sebagaimana diketahui bahwa perusahaan-perusahaan China di kedua sektor itu tengah merintih akibat membengkannya utang, dan ambruknya pasar keuangan China.

Perusahaan yang tengah sekarat tersebut sedang berupaya menciptakan utang baru melalui pasar keuangan, obligasi, namun semuanya sangat ditentukan oleh kemampuan mereka untuk medapatkan kontrak kontrak pembangunan infrstruktur di luar China.

Pertolongan tersebut baru-baru ini didapatkan dari Indonesia. Beberapa waktu lalu Presiden Jokowi resmi menyerahkan pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung kepada BUMN China, "China Railway Construction Corp Ltd (CRCC)", sebuah perusahaan milik Negara yang 61,33% sahamnya dimiliki oleh China Railway Construction Corporation (CRCCG).

Perusahaan yang berbasis di Beijing itu memiliki utang mencapai rekor tinggi 3,1 triliun yuan pada akhir September 2013, atau setara dengan utang pemerintah Brasil. Utang CRCC terus menggunung.

Hingga tahun 2015 saham perusahaan terus merosot hinga 150 %.  Pada 2016 utang perusahaan 4,5 x EBITDA (penerimaan kotor perusahaan sebelum bunga, pajak, amortisasi dan defresiasi).

Perusahaan telah mengalami gagal bayar terhadap utang utangnya. Ulasan berbagai media internasional menyebutkan bahwa China Railway Corp yang tidak membawa hasil yang positif, dan harus mengandalkan pinjaman dan penjualan obligasi untuk mendanai proyek-proyek baru.

Kini Malaysia dan Indonesia di bawah kendali Jokowi akan menjadi pelampung China dan akan ditimpa pertama kali akibat ambruknya utang China. Selamat menyaksikan…[***]

*Penulis adalah Kepala Pusat Kajian Ekonomi Politik Universitas Bung Karno


Populer

Besar Kemungkinan Bahlil Diperintah Jokowi Larang Pengecer Jual LPG 3 Kg

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:41

Jokowi Kena Karma Mengolok-olok SBY-Hambalang

Jumat, 07 Februari 2025 | 16:45

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Alfiansyah Komeng Harus Dipecat

Jumat, 07 Februari 2025 | 18:05

Prabowo Harus Pecat Bahlil Imbas Bikin Gaduh LPG 3 Kg

Senin, 03 Februari 2025 | 15:45

Bahlil Gembosi Wibawa Prabowo Lewat Kebijakan LPG

Senin, 03 Februari 2025 | 13:49

Pengamat: Bahlil Sengaja Bikin Skenario agar Rakyat Benci Prabowo

Selasa, 04 Februari 2025 | 14:20

UPDATE

CM50, Jaringan Global dan Pemimpin Koperasi

Rabu, 12 Februari 2025 | 04:45

Telkom Salurkan Bantuan Sanitasi Air Bersih ke 232 Lokasi di Indonesia

Rabu, 12 Februari 2025 | 04:15

TNI Kawal Mediasi Konflik Antar Pendukung Paslon di Puncak Jaya

Rabu, 12 Februari 2025 | 03:45

Peran para Bandit Revolusioner

Rabu, 12 Februari 2025 | 03:19

Pengecer Gas Melon Butuh Kelonggaran Buat Naik Kelas

Rabu, 12 Februari 2025 | 02:59

DPD Apresiasi Kinerja Nusron Selesaikan Kasus Pagar Laut

Rabu, 12 Februari 2025 | 02:39

Telkom Beri Solusi Kembangkan Bisnis Lewat Produk Berbasis AI

Rabu, 12 Februari 2025 | 02:19

Pengangkatan TNI Aktif sebagai Dirut Bulog Lecehkan Supremasi Sipil

Rabu, 12 Februari 2025 | 01:59

Indonesia Perlu Pikir Ulang Ikut JETP

Rabu, 12 Februari 2025 | 01:48

KPK Diminta Periksa Bekas Ketua MA di Kasus Harun Masiku

Rabu, 12 Februari 2025 | 01:35

Selengkapnya