Berita

akbar faisal/net

Hukum

Akbar Faisal: Jaja Ahmad Jayus Tak Layak Jadi Komisioner KY

JUMAT, 22 JANUARI 2016 | 03:42 WIB | LAPORAN:

RMOL. Anggota Komisi III DPR RI Akbar Faizal tampak serius mencermati makalah dan presentasi dari dua calon komisioner Komisi Yudisial (KY), Jaja Ahmad Jayus dan Aidul Fitriciada Azhari. Keduanya tengah menjalani uji kelayakan dan kepatutan di hadapan Komisi III DPR, Kamis (21/1).

Menurut Akbar, seluruh proses penjaringan ini sangat penting, karena berhubungan langsung dengan supremasi hukum.

"Hakim, menurut saya, perwakilan Tuhan di bumi. Tapi realitasnya banyak teriakan dari berbagai sudut republik ini, tentang banyaknya ketidakadilan. KY bagi saya terlibat dalam peristiwa itu,” ujarnya.


Melalui studi kecil dengan metode komparasi, Akbar menemukan di antara 121 negara yang memiliki lembaga sejenis Komisi Yudisial, Indonesia memberi peran terkecil terhadap lembaga tersebut. Banyak kalangan dalam negeri bahkan menilai peran Komisi Yudisial sengaja dikerdilkan. Kondisi ini, menurut Akbar tak sejalan dengan semangat menjunjung tinggi hukum, mengingat KY menanggung beban besar berhadapan dengan Mahkamah Agung untuk mperbaiki sistem keadilan di Indonesia.

"Saya ingin bertanya, apa pikiran paling riil dari anda untuk memperbaiki KY atau membangun sinergitas lembaga hukum bangsa ini, sehingga dunia peradilan kita menjadi lebih baik?” tanya Akbar kepada Jaja Ahmad Jayus.

Jaja Ahmad Jayus sebelumnya pernah menjabat sebagai anggota KY pada periode 2010-2015. Dalam hemat Akbar, selama menjabat di periode itu, Jaja tak membawa kontribusi pemikiran tentang arah kehakiman di Indonesia. Untuk itu, Akbar menyampaikan dengan tegas bahwa Jaja Ahmad Jayus tak pantas duduk di kursi calon komisioner KY lagi, mengingat kegagalannya pada masa jabatan sebelumnya.

"Sebagai orang timur, sungguh saya mohon maaf bahwa menurut saya anda (Jaja Ahmad Jayus) tidak layak duduk di sini. Saya baru tahu anda pernah menjadi (anggota) Komisi Yudisial, tapi saya tidak tahu pikiran-pikiran anda selama di KY tentang mau dibawa kemana kehakiman kita,” cecarnya.

Uji kalayakan dan kepatutan Komisi Yudisial yang dilaksanakan hari ini merupakan agenda pengganti, setelah dua calon komisioner sebelumnya ditolak DPR, yakni Wiwiek Awiati dan Haryono. Keduanya dianggap memiliki pemikiran yang tak sejalan dengan konstitusi. Oleh karenanya dari 7 calon komisioner KY, DPR secara aklamasi hanya meloloskan 5 calon saja. Kelima calon yang diloloskan Komisi III DPR pada Oktober 2015 itu adalah Maradaman Harahap, Sukma Violetta, Sumartoyo, Joko Sasmito, dan Farid Wajdi. [sam]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya