Berita

Bisnis

Fuad Bawazier: Saham Freeport Sudah Seharga Tissue, Ngapain Dibeli

MINGGU, 17 JANUARI 2016 | 15:43 WIB | LAPORAN:

Mantan Menteri Keuangan zaman Presiden Soeharto Fuad Bawazier mengingatkan pemerintah tak usah membeli saham PT Freeport Indonesia yang dilepas senilai Rp 1,7 miliar.

Menurut Fuad, saat ini harga saham perusahaan asal Amerika Serikat itu tak ada lagi nilainya, bahkan di dunia.

"Harganya (saham Freeport) itu sudah drop, hancur. Kalau pemerintah beli, BUMN pasti bangkrut dan rugi. Siapaun negara di dunia ini sudah nggak akan mau beli saham Freeport itu," kata Fuad usai menghadiri acara pelantikan pengurus besar keluarga Pelajar Islam Indonesia (PII) di kantor kementerian pendidikan dasar dan budaya, Jakarta, Minggu (17/1)


Fuad membeberkan, sejak tahun 2012 saham perusahaan McMorran itu terus menurun dari harga 60 dolar per sahamnya. Tahun lalu, harga saham Freeport pun drop menjadi 8 dolar AS. Saat ini harga saham perusahaan tambang terbesar dunia itu hanya 3,5 dolar AS per sahamnya.

Fuad curiga jika Freeport dengan kondisi yang sudah kepepetnya akan melepas semua sahamnya. Padahal dia belum tentu dapat jaminan jika masih akan terus melakukan kegiatan penambangan setelah tahun 2019 nanti.

"Kalau tidak diperpanjang ya sahamnya seharga tissue toilet, kecebong aja repot. Dunia tak ada lagi yang mau beli. Karena ga ada penghasilan lagi nanti. Pemerintah harus berani tolak itu penawaran sahamnya atau kasih ke swasta aja,"kata Fuad.

Atas dasar itu  menurut Fuad, tak ada lagi alasan bagi pemerintah untuk membeli saham Freeport. Terlebih mengingat sahmnya sudah go publik dan bisa diakses semua pihak.

"Itu sudah go public sahamnya di Wall Street. Siapa yang mau tanggung jawab nanti kalau sahamnya sudah tinggal 1 dollar? Terus rugi, ga ada harganya. Jadi tunggu aja nanti sampai renegoisasi 2019 dengan syarat. Masa kita sekarang mau beli nyemplungin kaki beli saham itu," cetusnya.[wid]


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya