Berita

franky sibarani/net

Bisnis

Perusahaan Tiongkok Investasi Pengolahan Sampah Jadi Energi Listrik

JUMAT, 15 JANUARI 2016 | 19:23 WIB | LAPORAN:

Selain memfasilitasi investor existing smelter, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani juga berhasil mengidentifikasi minat investasi baru dari Tiongkok. Dari pertemuan yang dilakukan Kamis (14/1) dan hari ini (Jumat, 15/1), tercatat dua perusahaan dari Tiongkok yang bergerak di sektor pembangkit listrik tenaga sampah dan industri galangan kapal yang menyatakan minatnya untuk menanamkan modal di Indonesia.

Franky mengemukakan, perusahaan yang menyatakan minat salah satunya  di bidang energi terbarukan yang mengubah pengolahan sampah menjadi energi listrik. "Mereka menyampaikan bahwa untuk tahap awal mereka akan membuat proyek percontohan. Nantinya diharapkan bisa membuat 3 proyek ke depan dengan masing-masing nilai investasi per proyek US$ 50 juta untuk mengolah 600 ton sampah per hari,” katanya dalam keterangan resmi kepada media, beberapa saat tadi.

Franky dalam kunjungan ke Tiongkok menyempatkan diri untuk melihat salah satu lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Sampah yang dioperasikan oleh investor di Kota Nantong, Provinsi Jiangsu. Hadir mendampingi Bapak Kepala BKPM, Konsul Jenderal RI untuk Shanghai, Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal, Chairman Indonesia-China Chamber of Commerce (INACHAM), dan perwakilan pengusaha Indonesia.


"Investor menawarkan dua model bisnis yakni sebagai EPC dan bermitra dengan partner lokal, dengan syarat perusahaan lokal tersebut memiliki daya saing di Indonesia, kapasitas untuk mengerjakan proyek pembangkit tenaga listrik dan memiliki hubungan baik dengan Pemerintah. Alternatifnya adalah skema Join Venture, dimana perusahaan akan berkontribusi memasok peralatan, bantuan teknologi dan riset dan pengembangan,” urainya.
 
Kepala BKPM dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa pihak perusahaan dapat menjajaki kerjasama dengan mitra lokalnya di Indonesia. Dijelaskan pula bahwa saat ini Kementerian ESDM telah mengeluarkan Permen ESDM No. 44 tahun 2015 tentang penetapan Feed-in Tariff untuk PLTSa di Indonesia. "Marketing Officer BKPM akan membantu mencarikan lokasi yang tepat untuk dilakukan proyek pembangunan PLTSa, dengan acuan bahwa Pemerintah Daerah yang dipilih bersikap kooperatif mendukung rencana pembangunan pusat pengolahan sampah menjadi energi listrik di kotanya,” imbuhnya.

Selain, energi terbarukan, minat yang juga berhasil diidentifikasi adalah industri galangan kapal. Kepala BKPM bersama delegasi bertemu dengan pimpinan salah satu BUMN perusahaan galangan kapal di Tiongkok.

Dalam kesempatan tersebut, Kepala BKPM menyampaikan bahwa salah satu perusahaan lokal di Indonesia saat ini sedang mencari mitra  mengembangkan Kapal Pembawa LNG dengan kapasitas 4.500 meter kubik. "BKPM mengundang investor untuk datang ke Indonesia guna meninjau industri perkapalan di Indonesia, dan siap membantu dalam mencarikan mitra untuk mengembangkan bisnis galangan kapal dan pelabuhan,” terangnya. 

Tiongkok termasuk termasuk negara teratas yang mencatatkan nilai rencana investasi di Indonesia. BKPM mencatat sepanjang tahun 2015, pengajuan izin prinsip dari Tiongkok yang masuk ke BKPM mencapai angka Rp 277 triliun. Jumlah tersebut merupakan yang terbesar di atas Singapura sebesar Rp 203 triliun dan Jepang sebesar Rp 100 triliun.

Tiongkok merupakan salah satu negara prioritas BKPM pada tahun 2015 bersama Singapura, Jepang, Korea Selatan, Amerika Serikat, Australia, Taiwan, Timur Tengah, Malaysia, dan Inggris. Selain 10 negara prioritas tersebut pada tahun 2016, BKPM menambahkan 9 negara sebagai prioritas pemasaran investasi di antaranya Hong Kong, India, Thailand, Vietnam, Jerman, Belanda, Italia, Kanada, dan Rusia. [sam]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya