Berita

Bisnis

Pemerintah Jangan Pura-Pura Tak Mampu Beli Saham Freeport

JUMAT, 15 JANUARI 2016 | 10:38 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

PT Freeport Indonesia menawarkan divestasi saham 10,64 persen dengan nilai 1,7 miliar dolar AS atau setara Rp 23,5 triliun. Pemerintah disarankan melakukan evaluasi dan audit menyeluruh terhadap sisa cadangan emas sebelum menjawab penawaran Freeport itu.

"Ini penting‎ supaya ada penilaian yang objektif dan jernih terhadap nilai divestasi yang ditawarkan," kata Direktur Eksekutif Energy Watch Indonesia‎, Ferdinand Hutahaean sesaat lalu (Jumat, 15/1).‎

‎Dia menilai di tengah menurunnya harga komoditi dan anjloknya harga saham Freeport, nilai divestasi 1,7 miliar dolar AS yang ditawarkan sangat kemahalan. 


‎Lebih lanjut dia mempertanyakan, pemerintah terkesan mendeklarasikan diri ke publik tidak punya uang untuk membeli divestasi saham Freeport.

‎"Adakah ini hanya akal-akalan agar divestasi tersebut jatuh ‎ke tangan-tangan keserakahan. Sepertinya pemerintah sedang membuat skenario yang mengesankan tidak punya uang  sehingga divestasi harus dijual lewat IPO dan akhirnya jatuh ke tangan keserakahan yang selama ini berburu rente di kontrak karya Freeport," ‎ imbuh Ferdinand.

‎Jika memang pemerintah tidak punya uang, menurut dia, pihaknya akan menginisiasi pengumpulan dana publik untuk membeli divestasi Freeport. Atau bisa juga pemerintah menggunakan dana dari lembaga-lembaga lain seperti dana Haji atau Askes yang nilainya lebih dari cukup untuk membeli divestasi Freeport.‎

‎"Pemerintah jangan pura-pura tidak mampu demi memuluskan rencana yang tidak baik. Ini saatnya kita tunjukkan sebagai bangsa yang kuat, bukan bangsa yang lemah," tukasnya.[dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya